
Covid-19 di Jakarta Meroket Menuju Ramalan Mengerikan Anies

Jakarta, CNBC Indonesia- Kondisi Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan seiring dengan meningkatnya kasus aktif Covid-19. Bahkan kasus aktif di Ibu Kota selalu mencetak rekor baru setiap harinya dalam 2 pekan terakhir.
Bila tidak ada langkah luar biasa (extraordinary) dari pemerintah, bukan tidak mungkin kasus aktif di Jakarta akan menembus 100.000 pasien seperti prediksi dari Gubernur Anies Baswedan. Hal ini menjadi masalah besar karena rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh DKI sudah overload dan dinyatakan sudah kolaps oleh sebagian orang.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ada 87.272 kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta pada Minggu (4/7/2021) hingga pukul 12.00 WIB. Kasus aktif merupakan pasien Covid-19 yang pada saat ini masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.
Kasus aktif ini semakin meroket setelah kemarin Jakarta menambah 10.485 kasus baru dalam sehari. Adapun total positif Covid-19 sejak awal pandemi di DKI menembus 580.595 kasus.
Sementara itu pasien sembuh bertambah 5.816 orang sehingga totalnya menembus 484.731 orang. Adapun kasus kematian bertambah 76 orang kemarin, sehingga total menjadi 8.592 orang.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memprediksi kondisi Covid-19 di ibukota negara bakal lebih parah dibandingkan hari ini.
Pasalnya dia memprediksi kasus aktif pasien Covid-19 di DKI Jakarta bakal menembus 100 ribu orang.
"Hari ini kita memiliki 78 ribu kasus aktif. Yang pernah kita miliki pernah dapat di Jakarta tertinggi 27 ribu bulan Februari. Besar kemungkinan ini mencapai 100 ribu dalam hitungan hari ke depan," ujar Anies dalam konferensi pers, Jumat (2/7/2021).
Sebagai langkah antisipasi, Anies meminta agar seluruh komponen turun tangan untuk mencegah penularan. Dia juga meminta seluruh warga Jakarta kompak di masa pembatasan. Dia meminta warga Jakarta diminta membantu sesama yang sedang kesulitan.
"Pada saat pembatasan mari kita bantu sesama. Jadi saya mengajak warga Jakarta kita bantu sesama. Ketua RT ketua RW garda terdepan yang insyaallah akan bisa melindungi sesama kita," ujar Anies.
Komunitas LaporCovid-19 menyatakan lonjakan kasus Covid-19 memicu krisis fasilitas dan layanan kesehatan. Sejak 14 Juni hingga 30 Juni 2021, LaporCovid-19 menerima 101 laporan warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang meminta bantuan untuk mencarikan rumah sakit (RS), ruang isolasi, dan ruang rawat intensif seperti Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Intensive Care Unit (ICU), atau High Flow Nasal Cannula (HNFC).
Berdasarkan keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/7/2021) sebagian di antaranya juga membutuhkan ventilator dan oksigen. Laporan permintaan rumah sakit paling banyak tersebar dari wilayah Jabodetabek.
Sebagian besar dari mereka mempunyai gejala sedang hingga berat, dan sebelumnya menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 11 pasien meninggal saat menunggu perawatan karena penuhnya RS.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona