Faskes RI Disebut Kolaps, Kemenkes Ambil Langkah Ini

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 July 2021 09:40
Petugas medis melayani pasien di RS Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (2/6/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Petugas Medis dengan menggunakan APD melayani pasien di RS Universitas Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan memastikan telah berupaya untuk mengatasi persoalan muatan berlebih (overload) yang terjadi di sejumlah fasilitas kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi merespons pernyataan kelompok pemerhati perkembangan Covid-19, LaporCovid-19, yang menyebut fasilitas kesehatan di Indonesia kolaps.

"Kemenkes telah menginstruksikan penambahan tempat tidur dan ruang rawat inap kepada pemerintah daerah, provinsi dan kabupaten kota untuk mengkonversi seluruh fasilitas kesehatan," kata Nadia melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Minggu (04/07/2021).

Instruksi penambahan kapasitas tempat tidur juga berlaku untuk rumah sakit swasta minimal 40% dari tempat tidur rawat inap untuk pasien Covid-19 di zona merah, serta 30% tempat tidur rawat inap untuk zona kuning.

"Dan minimal 20% tempat tidur rawat inap untuk pasien Covid-19 untuk zona hijau," katanya.

Pemerintah merekomendasikan agar pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala untuk menjalani isolasi di rumah. Namun, khusus gejala sedang dan komorbid diminta untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat.

Gejala sedang yang dimaksud adalah yang memiliki saturasi di bawah 90% serta komorbid yang tidak terkontrol.

Nadia mengatakan pemerintah juga telah menambah lokasi isolasi terpusat baik di asrama haji di seluruh provinsi. Hal tersebut, kata dia, pun telah dikoordinasikan dengan Kementerian Agama.

"Selain itu, pada keadaan darurat seluruh rumah sakit termasuk rumah sakit swasta harus memberikan pertolongan," katanya.

Nadia mengimbau kepada seluruh pasien yang menjalani isolasi mandiri agar ketika kondisi semakin memburuk untuk tidak segan pergi ke sejumlah fasilitas kesehatan meski ruang rawat maupun IGD terbatas.

"Karena pasien yang banyak dan dalam waktu yang bersamaan pasti akan sangat sulit. Para tenaga kesehatan yang sudah luar biasa berupaya memberikan penanganan yang terbaik," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkes Bantah Faskes RI Kolaps Tangani Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular