Ada PPKM Darurat, Apakah Daya Beli Masyarakat Bakal Tergerus?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 July 2021 14:47
Sejumlah gerai memasang papan pemberitahuan penutupan toko yang berada di salah satu mal di Jakarta, Selasa (29/6/2021). Pemerintah makin memperketat jam operasional pusat perbelanjaan dan restoran. Semula, mal dan restoran diizinkan buka jam 8 malam kini jam operasionalnya harus ditutup hingga jam 5 sore. Pantauan dilokasi ada beberapa store yang menutup tokonya dengan menempelkan papan pemberitahuan. Wahana permainan anak juga ditutup oleh pihak pengelola mal. Pengunjung dimal juga tampak sepi.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Suasana di salah satu mal di Jakarta. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat mulai dari 3-20 Juli 2021 di Pulau Jawa dan Bali.

Aktivitas masyarakat di masa PPKM Mikro Darurat akan lebih ketat dibatasi dibandingkan PPKM Mikro sebelumnya. Namun, bagaimana dampaknya terhadap daya beli masyarakat, apakah akan berpengaruh?

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan pihakanya kan terus mengawasi dampak yang terjadi dari penerapan PPKM Mikro Darurat.

"Terkait mobilitas dan lonjakan penularan Covid yang terjadi di akhir Juni dan PPKM (Mikro Darurat) yang efektif di Juli, baru akan terlihat inflasi di Juli," ujar Margo dalam konferensi pers, Kamis (1/7/2021).

"Nanti kita tunggu bagaimana pengaruhnya dari kebijakan PPKM yang akan dilakukan pemerintah," ujarnya lagi.

Margo belum bisa memastikan apakah akan ada pengaruh terhadap penurunan daya beli masyarakat atau tidak di masa PPKM Mikro Darurat. "Karena perlu melihat perkembangan harga di bulan depan," tuturnya.

Kendati demikian, dampak pandemi Covid-19 memang sudah banyak mempengaruhi terhadap pengurangan daya beli masyarakat.

"Dampak pandemi Covid-19 secara umum ke daya beli masyarakat sedikit banyak memberikan pengaruh," ujarnya.

Adapun deflasi yang terjadi pada Juni 2021 yang sebesar 0,16% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm), kata Margo masih dalam batas wajar, karena terjadi adanya penurunan komoditas.

Sementara komponen inflasi inti pada Juni 2021 masih tumbuh positif dan inflasi inti juga masih meningkat. Daya beli pada inflasi tinggi masih terjaga dan meningkat 0,09%.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Terbaru PPKM Darurat: Tempat Ibadah Bakal Ditutup!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular