Proyeksi 2021

Terdepan, Penjualan Mobil Listrik Cs China Tembus 2 Juta Unit

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
30 June 2021 20:46
Mobil pabrikan asal China juga ikut memarken mobil listriknya, DFSK Glory E3. Mobil listrik ini memiliki tenaga 163 PS dan torsi mencapai 300 Nm yang mampu berakselerasi 0-50 km dalam waktu 3,9 detik. DFSK Glory E3 merupakan sebuah kendaraan listrik yang sudah siap diproduksi secara massal untuk digunakan sehari-hari. Untuk harha mobil listrik DFSK ini belum dijual. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Mobil pabrikan asal China juga ikut memarken mobil listriknya, DFSK Glory E3 di ajang GIIAS 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan kendaraan bertenaga energi terbarukan atau new energy vehicle (NEV) di China diperkirakan akan melampaui 2 juta unit pada tahun 2021. Hal ini berkat target netralitas karbon yang telah ditetapkan negara itu.

Mengutip China Daily, Shi Jianhua, wakil sekretaris jenderal Asosiasi Produsen Mobil China mengatakan bahwa mobil NEV saat ini sedang diminati oleh masyarakat dikarenakan teknologi yang digunakan. Ia memproyeksikan penjualan dalam tahun ini mencapai 2,4 juta unit.

"Kemajuan teknologi serta jangkauan yang diperluas telah berkontribusi pada penjualan NEV yang lebih besar," katanya.

Meski begitu, ia menambahkan bahwa masih banyak permasalahan yang harus segera diselesaikan. Pertama, ia menyinggung soal masalah pasokan chip yang berkurang.

"Jika kekurangan chip otomatis menjadi hal biasa, itu pasti akan mempengaruhi perkembangan industri," tambahnya.

Kemudian ia menambahkan dengan permasalahan mahalnya bahan baku pembuatan NEV. Bahan baku yang naik cukup tinggi adalah bijih besi dan baja. Hal ini sangat memukul pabrikan-pabrikan yang masih merintis bisnisnya di sektor NEV.

"Kenaikan harga bahan baku tidak akan mempengaruhi label harga mobil dalam jangka pendek, karena rantai industri mobil relatif panjang. Namun, pemasok mobil tertentu telah mengalami masa sulit karena mereka diperas oleh pemasok hulu dan hilir," pungkasnya lagi.

Lebih lanjut, ia menutup dengan menyatakan perlu adanya pengurangan biaya secara terkoordinasi dari industri hulu hingga hilir agar dapat menekan biaya secara keseluruhan.

"Pengurangan biaya terkoordinasi di seluruh rantai industri akan menjadi jalan keluar.".

Penjualan NEV di China tumbuh 159,7% menjadi 217 ribu unit pada Mei, menurut data terbaru dari China Association of Automobile Manufacturers(CAAM). Sementara itu penjualan kumulatif tahunan mencapai 950 ribu unit hingga Mei, naik 224,2% secara tahunan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Mobil Listrik Rp 60 Jutaan Masuk RI, Ini Bocorannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular