
Negara Lain Minggir! China & Amerika 'Tempur' di Luar Angkasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat dan China memang terkenal kerap bertengkar di Bumi. Namun ternyata perang dua negara juga mulai merambah ke antariksa.
China memang masih baru dalam urusan luar angkasa. Sebaliknya AS sudah jauh lebih lama, bahkan sempat berlomba dengan Uni Soviet setelah meluncurkan Sputnik tahun 1957.
Bahkan Mao Zedong, salah satu pendiri Partai Komunis China sempat mengatakan, "China bahkan tidak bisa menempatkan kentang di luar angkasa".
Perlahan China pun membuktikan jika mereka bisa berlomba di antariksa. Misalnya awal bulan ini, China baru saja mengirimkan tiga astronot untuk pergi ke stasiun luar angkasa negara itu.
Selain astronot dan stasiun antariksa, China juga berencana membangun pangkalan di Mars, dikutip CNBC International, Rabu (30/6/2021).
Profesor Hukum dan Kebijakan Luar Angkasa Universitas Northumbria, Christopher Newman mengutip pernyataan Presiden Xi Jinping soal ambisinya. Xi Jinping mengatakan mimpi luar angkasa China akan melampaui semua negara dan jadi kekuatan luar angkasa pada 2045 mendatang.
"Ini memberikan masukan pada ambisi China untuk jadi negara adidaya sains dan teknologi tunggal di China," kata Newman.
Luar angkasa penting bagi keduanya karena bisa memajukan perkembangan teknologi di berbagai bidang, ucap Sa'id Mosteshar, direktur Institut Kebijakan dan Hukum Ruang Angkasa London dan rekan penelitinya, Christop Beischl. Mereka menyebutkan salah satunya untuk keamanan nasional dan sejumlah pembangunan sosial ekonomi.
Mosteshar dan Beischl juga mengatakan melalui eksplorasi luar angkasa ke Bulan atau Mars, kedua negara menunjukkan kecanggihan teknologi pada penonton domestik dan dunia. Keduanya juga meningkatkan martabat domestik dan dunia serta pengaruh internasional.
Di Bumi, kedua negara sudah mendominasi di sejumlah bidang sebut saja pengembangan semikonduktor hingga kecerdasan buatan. Luar angkasa jadi perbatasan lain, bahkan saat AS telah mendominasinya untuk saat ini.
Menurut Direktur Institut Kebijakan Luar Angkasa di Elliott School of International Affairs di Universitas George Washington, Scott Pace mengatakan AS tetap unggul dalam semua bidang kemampuan luar angkasa. Namun China dengan cepat menyusulnya.
Pace mengatakan yang jadi tantangan AS bukanlah China. Tapi seberapa baik dan cepat negara itu mengimplemntasikan rencananya sendiri.
"AS memiliki kebijakan yang kuat untuk eksplorasi ruang angkasa, arah yang jelas dan sekutu serta partner yang memiliki kapabilitas. Tantangan untuk AS bukan apa yang dilakukan China, tapi seberapa baik dan cepat AS mengimpelementasikan rencananya sendiri," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil China, Sudah ke Mars Juga Punya Stasiun Luar Angkasa!