
Jika Tak Ada Gebrakan, RI Alami 1 Juta Kasus Covid Per Hari!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ledakan kasus Covid-19 di Indonesia harus diantisipasi segera.
Lonjakan terjadi secara tidak wajar dengan kasus baru hingga di atas 20.000 per harinya.
Selain ICU penuh, tempat tidur di RS pun akan habis. Sementara RI akan dihadapi kematian covid.
Pakar pun meminta pemerintah segera melakukan gebrakan.
"Puncak kasus diprediksi ini terjadi pada Agustus dengan penambahan sejuta kasus sehari dan kematian lebih dari 5.000 orang per hari," kata pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, Selasa (29/6/2021).
Dicky menegaskan pembatasan ketat menjadi salah satu pilihan yang tidak terhindarkan jika ingin menghindari skenario terburuk tersebut. Apapun istilah yang digunakan, pada intinya adalah meniadakan aktivitas yang tidak perlu.
"Yang jelas saya sudah memberikan masukan ke pemerintah bahwa memang tidak ada opsi lain kita harus bikin pembatasan yang ketat, mau lockdown, mau PSBB, mau PPKM darurat," katanya.
Halaman Selanjutnya >> Usulan PPKM Mikro Darurat
Sementara, pemerintah berupaya mengubah aturan PPKM Mikro. Kabarnya per 2 Juli 2021 sampai 20 Juli nantinya diterapkan PPKM Mikro Darurat.
Kegiatan Perkantoran nantinya yang di zona merah dan oranye wajib 75% WFH dan 25% WFO sementara selain zona merah dan oranye WFH 50% dan WFO 50%.
Sementara kegiatan belajar mengajar di zona merah dan oranye wajib daring. Sedangkan zona hijau masih menanti pengaturan Kemendikbud ristek.
Nantinya restoran, warung makan sejenisnya, dibatasi hingga pukul 17.00 WIB dan masih boleh makan di tempat 25% kapasitas.
Restoran yang melayani pesan antar saja diizinkan beroperasi 24 jam. Adapun di mal operasional hanya sampai pukul 17.00 WIB dan kapasitas 25%.
Ibadah juga ditiadakan di Masjid, Musholla dan Gereja serta lainnya di zona merah dan oranye. Zona hijau menanti aturan dari Kemenag.
Zona merah dan oranye juga harus menutup area publik, fasum, tempat wisata.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000