Ternyata AS Anggap RI Belum Layak Punya Jet Tempur Siluman

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 June 2021 08:16
Lockheed Martin F-35 (Foto: REUTERS/Axel Schmidt -/File Photo)
Foto: Lockheed Martin F-35 (Foto: REUTERS/Axel Schmidt -/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - AS menolak Indonesia untuk mendapatkan jet tempur generasi 5 'siluman' F-35. Namun, AS malah terus menawarkan jet tempur generasi 4 buatan Lockheed Martin, yaitu F-16 Block 72 'Viper'

Indonesia kini sudah memberikan pilihan beralih pada jet tempur buatan Prances Rafale. Lockheed Martin sempat menawarkan keunggulan jet F-16 yang diklaim mereka sebagai varian yang tercanggih. Dalam laman resmi, Lockheed Martin, tertulis ajakan khusus kepada Indonesia, dengan judul F-16 Block 72 for Indonesia, lengkap dengan pola cat jet tempur khas TNI AU.

Selain itu, Lockheed Martin juga menyampaikan paparan yang berjudul "The F-16 Block 72 for Indonesia: The Ideal Bridge to 5th Gen Capabilities" yang dikutip Rabu (30/6). Ini sebagai pesan bahwa Indonesia lebih baik punya jet tempur generasi 4,5 dahulu sebelum punya jet siluman F-35 seperti Singapura. Lockheed Martin mengklaim F-16 Viper lebih cocok bagi Indonesia dan tak kalah-kalah amat kecanggihannya dengan F-35, tapi tak bisa 'siluman' dan tak bisa mendarat vertikal.

Perusahaan asal AS mengklaim sudah 4.588 unit pesawat F-16 telah diproduksi untuk 28 pelanggan. F-16 terus berkembang untuk tetap terdepan dalam menghadapi ancaman dengan menggunakan pembelajaran tempur dan kemampuan yang telah dikembangkan oleh Lockheed Martin F-22 dan F-35. Hadirlah F-16 Block 72 sebagai seri paling baru dan canggih.

F-16 Block 72 adalah versi terbaru dari F-16 yang menawarkan teknologi mutakhir untuk TNI AU dalam konfigurasi F-16 tercanggih yang terdapat di pasaran saat ini. F-16 Block 70/72 adalah versi produksi terbaru dari F-16 yang mengkombinasikan penataran kapabilitas F-16 yang lebih maju dan terstruktur:

Kemampuan baru berdasarkan konfigurasi F-16 Block 70/72 yang lebih maju Kekuatan umur struktur lebih dari 50 persen melebihi produksi pesawat F-16 sebelumnya
Konfigurasi F-16 Block 72 termasuk radar Active Electronically Scan Array (AESA) yang canggih.

Selain itu, serangkaian infusi teknologi avionik termasuk komputer misi dan layar prosesor, layar resolusi tinggi dengan format besar 6x8, sistem perang elektronik internal, jaringan data bervolume dan berkecepatan tinggi, serta menggabungkan tautan data yang canggih, sehingga TNI AU dapat mengoperasikan dalam lingkungan data yang berpusat pada jaringan.

Kemampuan operasional Block 70/72 ditingkatkan lebih lanjut melalui tautan data canggih, targeting pod dan senjata; navigasi GPS yang presisi dan Automatic Ground Collision Avoidance System (Auto GCAS).

"F-16 Blok 72 menggabungkan kemajuan terbaru dalam teknologi dan kemampuan tempur - dimana tak sedikit di antaranya yang dapat dianggap sebagai teknologi generasi kelima," jelas Lockheed Martin dikutip Selasa (29/6).

AS dalam hal ini pihak Lockheed Martin berpendapat, sebelum memiliki jet tempur generasi ke-5 dengan kemampuan siluman seperti F-35, Indonesia harus memasuki fase trasisi dengan memiliki jet tempur generasi 4,5 dalam hal ini F-16 Block 72 Viper. Berikut beberapa alasan Lockheed Martin soal Indonesia belum layak punya jet siluman saat ini.

Transisi dari Generasi 4,5 ke Generasi 5 'Siluman'

Lockheed Martin adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki dua pesawat tempur generasi kelima yang sedang beroperasi, pesawat F-22 dan F-35. Hal ini memungkinkan Lockheed Martin untuk memanfaatkan teknologi generasi kelima dari platform kedua pesawat tersebut dan mengintegrasikannya kembali ke F-16 Blok 72 untuk Indonesia - dan sebaliknya.

Contohnya, radar Advanced Electronically Scan Array (AESA) APG-83 lanjutan Northrop Grumman yang canggih memberikan kemampuan generasi ke-5 dengan memanfaatkan kesamaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan radar F-22 dan F-35 AESA. APG-83 memiliki 95% kesamaan perangkat lunak dan 70% kesamaan perangkat keras dengan radar F-35.

Secara keseluruhan, Lockheed Martin menyediakan pemindahan teknologi dirgantara canggih yang lengkap dan terbukti serta rencana transisi dari generasi keempat ke generasi kelima.

RI Sudah Punya Banyak F-16 Jadi Alasan AS

Indonesia sudah punya 34 jet tempur F-16 dalam armadanya, Angkatan Udara Indonesia telah memiliki perlengkapan pendukung F-16, suku cadang, dan pilot terlatih serta personel untuk pemeliharaan pesawat. Pesawat TNI AU F-16A Blok 15 yang baru saja di upgrade (perbarui) memberikan peningkatan struktural paruh baya dan peningkatan avionik dalam armadanya. Sekarang pesawat tersebut dapat melengkapi F-16 Blok 72 yang ada.

Dengan pengalaman F-16 dan infrastruktur yang sudah ada, F-16 Blok 72 akan memungkinkan transisi yang lebih lancer dan efisien dengan pengoperasian yang hemat biaya karena investasi awal sudah selesai. Selain itu, dengan lebih dari 3.000 F-16 yang beroperasi di 25 negara saat ini, pengguna F-16 di seluruh dunia dapat berbagi informasi serta proyek keberlanjutan dan biaya yang terkait dengan pemeliharaan F-16 - dimana banyak di antaranya umum dilakukan oleh pengguna generasi kelima. Faktanya, sekitar setengah dari rantai pasokan F-16 memiliki kesamaan dengan F-22 dan F-35.

Beli F-16 Viper RI Bakal Punya Banyak 'Teman'

Banyak pengguna F-35 internasional juga mengoperasikan F-16 - baik di masa lalunya atau yang terus mengoperasikanya sampai saat ini. Sebagian besar meningkatkan armada F-16 mereka yang ada ke konfigurasi terbaru sebagai jalur awal dalam transisi ke teknologi pesawat tempur generasi kelima.

Saat ini, F-16 terus melayani markas armada udara NATO dan misi pertahanan sekutu di seluruh dunia. Dengan memilih F-16 Blok 72, Indonesia akan bergabung dengan jaringan negara yang mengoperasikan F-16 model lama serta F-16 dan F-35 model terbaru.

Di saat diskusi tentang pesawat generasi kelima untuk Indonesia akan dimulai dengan pemerintah AS, pesawat F-16 Blok 72 menawarkan Angkatan Udara Indonesia jalan menuju kemampuan generasi kelima di masa depan.

Cerita AS menolak permintaan Indonesia soal jet tempur siluman F-35 sudah muncul saat akhir tahun lalu. Saat itu Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengidamkan Indonesia punya jet tempur generasi 5, F-35. Namun, AS menolak secara halus memberikan jet tempur tersebut karena alasan inden yang selama 10 tahun, dan butuh transisi bagi Indonesia untuk punya jet tempur generasi 5. Padahal, jet tempur canggih seperti F-35 hanya diberikan kepada sekutu terdekatnya AS antara lain Singapura.

Luhut sempat kecewa berat, pada September 2020, ia sempat menggelar pertemuan dengan petinggi Pentagon AS. Isu tersebut mengemuka, istilahnya AS memberikan pesawat tempur tercanggih ke Singapura, tapi untuk Indonesia cukup versi F-16 terbaru, yang secara kelas tentu jauh di bawah F-35B yang bakal jadi milik Singapura.

Dalam konteks ini, Luhut menaruh perhatian mengenai hal ini. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Menko Marvest Jodi Mahardi kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020).

"Pak Menko juga angkat bahwa penjualan senjata berteknologi tinggi dari AS juga sepertinya tidak sepantar dengan yang diberikan ke Singapura. Jadi dibutuhkan signal bahwa memang betul AS melihat Indonesia sebagai mitra strategis," kata Jodi.

Jodi membenarkan kekecewaan Luhut berkaitan dengan penjualan jet tempur F-16 Block 72 Viper ke Indonesia yang merupakan masih generasi ke-4,5 dan AS malah bersedia memberikan jet tempur lebih canggih generasi ke-5 yaitu F-35 ke Singapura.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular