Internasional

Lagi Kota Besar Australia Lockdown, Kali Ini Perth!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 June 2021 09:05
Klaster baru virus korona (covid-19) muncul di kota Sydney. (AP/Mark Baker)
Foto: Corona Australia (AP/Mark Baker)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kota Perth memberlakukan aturan penguncian selama empat hari mendatang sejak Selasa (29/6/2021) hari ini. Dilansir dari AFP, Perth menjadi kota besar ketiga diĀ Australia yang di lockdown saat corona varian Delta mulai menyebar.

Sejauh ini ada tiga kasus positif telah didiagnosis di Perth sejak wabah terdeteksi. Meski demikian pemerintah bergerak cepat karena khawatir akan penyebaran.

"Kami tahu risiko yang ditimbulkan Covid dan kami tahu dari seluruh dunia bahwa strain Delta adalah binatang baru lainnya yang tidak dapat kami ambil risikonya," kata Perdana Menteri negara bagian Australia Barat Mark McGowan dalam konferensi pers pada Senin (28/6/2021) tengah malam.

Perth memiliki populasi dua juta penduduk. Sebelumnya dua kota lain yakni Sydney dan Darwin juga di lockdown dengan durasi waktu yang sama.

Sejak awal corona, Australia telah berhasil secara luas dalam menahan klaster virus. Tetapi kini, negeri benua itu tengah berjuang melawan gejolak di setidaknya di empat kota besar di negara tersebut. Secara keseluruhan negeri, tercatat total lebih dari 30.000 kasus dan 910 kematian dari 25 juta penduduk sejak pandemi dimulai.

Wabah terbesar saat ini adalah di Sydney, di mana 130 orang dinyatakan positif Covid-19 sejak seorang pengemudi awak penerbangan internasional didiagnosis pada pertengahan Juni. Akibatnya penduduk kota kini berada di bawah perintah tinggal di rumah selama dua minggu.

Sebuah klaster kecil yang terkait dengan tambang emas pedalaman juga membuat Darwin di lockdown. Kota itu merupakan rumah bagi populasi pribumi Australia dan mereka dikhawatirkan lebih rentan terhadap Covid-19.

Di ketiga kota tersebut, orang diharuskan tetap tinggal di rumah kecuali untuk pekerjaan penting, olahraga, untuk membeli bahan makanan atau untuk alasan medis.

Di sisi lain, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan vaksin akan menjadi wajib bagi pekerja hotel perawatan lanjut usia dan karantina. Sementara suntikan AstraZeneca akan tersedia untuk orang berusia di bawah 60 tahun yang menandatangani formulir persyaratan.

Pemerintah konservatif telah dikritik karena peluncuran vaksin yang lamban dan gagal memperbaiki sistem karantina hotel yang bocor. Hampir 7,4 juta dosis vaksin telah diberikan hingga saat ini, dengan kurang dari 5% dilaporkan telah menerima kedua suntikan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara 1 Kasus Baru Covid, Australia Barat Langsung Lockdown!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular