
Kabar Duka: Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Meninggal

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar duka datang dari KAI Group, khususnya KAI Commuter. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari wafat karena sakit di Jakarta pada, Minggu (27/6/2021) pukul 10:00 WIB.
Almarhum wafat dalam usia 55 tahun. Mukti meninggalkan istri, tiga orang putra dan satu orang putri. Jenazah selanjutnya akan dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di Klaten.
"Kami sangat kehilangan figur seorang pemimpin yang hangat, pekerja keras, dan memiliki banyak ide untuk meningkatkan layanan KRL di tengah berbagai tantangan pada masa pandemi ini," ungkap VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (27/6/2021).
"Mohon doa bagi beliau, serta keluarga dan kerabat yang ditinggalkan agar diberi ketabahan," lanjut Anne.
Almarhum Mukti bergabung di KAI sejak tahun 1993 usai menamatkan pendidikan Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1992. Selama 28 tahun berkarya di KAI Group, karier almarhum banyak berkecimpung dalam bidang teknis khususnya terkait sarana perkeretaapian dan teknologi informasi.
Ia pernah ditunjuk sebagai Executive Vice President Information System dan Corporate Deputy Director of Information System sejak 2013 hingga 2017. Kemudian almarhum ditugaskan menjadi Corporate Deputy Director of Passenger Transport Marketing and Sales hingga tahun 2018.
Pada Mei 2019 KAI menugaskan Mukti untuk memimpin PT Railink atau KAI Bandara yang mengoperasikan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dan KA Bandara Kuala Namu di Medan, Sumatra Utara. Selanjutnya pada 17 Maret 2021 almarhum diberi amanah sebagai Dirut KAI Commuter dan bertugas hingga akhir hayatnya.
Meskipun dalam suasana duka, KAI Commuter tetap melayani masyarakat dengan protokol kesehatan sangat ketat.
"Kami menerapkan protokol kesehatan sebagaimana aturan yang ada, yaitu mengikuti pengukuran suhu tubuh, wajib memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL, dan menjaga jarak aman sesama pengguna ketika berada di stasiun maupun di dalam kereta. Mengingat jumlah kasus positif Covid-19 yang meningkat belakangan ini, KAI Commuter mengimbau masyarakat sebisa mungkin tetap beraktivitas dari rumah," kata Anne.
Ia mengatakan, KRL hadir sebagai layanan transportasi untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Jika masih harus keluar rumah dan menggunakan transportasi publik, lanjut Anne, gunakan masker ganda dengan salah satunya adalah masker medis sesuai anjuran para dokter.
Seluruh aturan tambahan di dalam KRL juga tetap berlaku antara lain larangan balita menggunakan KRL dan larangan untuk berbicara secara langsung maupun melalui sambungan telepon selama berada di dalam kereta," ujar Anne.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Jalur Kereta Zaman Belanda di Jabar Mau Dihidupkan