Tingkatkan Penjualan LNG Domestik, PGN-PIS Sepakat Kerja Sama

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
25 June 2021 20:48
Dok: Pertamina
Foto: Direkur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kolom kanan bawah) menyaksikan sekaligus mendampingi Direktur Perusahaan Gas Negara Haryo Yunianto (kolom kiri) dan Direktur Utama Pertamina International Shipping Erry Widiastono (kolom kanan atas) Menandatangani Pokok-Pokok Perjanjian (HOA) antara PGN dengan PIS tentang Kerjasama Penyediaan Kapal LNG dan Bisnis LNG Bunkering, pada Jumat (25/6) secara daring. (Dok: Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) terus mendorong percepatan program gasifikasi sebagai inisiatif strategis menyambut transisi energi melalui sinergi Subholding Pertamina dalam peningkatan utilisasi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/ LNG) domestik.

Salah satu upaya yang dilakukan diwujudkan melalui kerja sama antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, dan PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Shipping dan Integrated Marine Logistic Company Pertamina.

Kesepakatan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) mengenai penyediaan angkutan LNG (LNG carrier) dan fasilitas bunkering LNG. HoA ini ditandatangani oleh Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto dan Direktur Utama PIS Erry Widiasto, dan disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, pada Jumat (25/06/2021).

Kerja sama ini untuk optimasi pengelolaan dan penyediaan LNG nasional yang terintegrasi di Pertamina Group dan diproyeksikan akan meningkatkan pemanfaatan volume LNG hingga 270 miliar British thermal unit per hari (BBTUD).

Kerja sama ini mencakup dua hal:
1. Penyediaan LNG carrier (kapal LNG) oleh PIS dan sarana pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan proyek serta kegiatan perdagangan (trading) LNG PGN.
2. Penyediaan LNG dan fasilitas bunkering oleh PGN guna konversi kapal-kapal PIS yang menggunakan BBM menjadi bahan bakar berbasis LNG. Uji coba (pilot project) ditargetkan pada lima kapal support vessel (new built) milik PIS.

Kolaborasi ini tidak saja berimplikasi secara bisnis, namun juga sebagai wujud komitmen penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di Pertamina group dalam rangka mengurangi emisi karbon (dekarbonisasi).

Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan kerja sama internal ini menjadi captive market dan akan membawa hal positif bagi PGN dan PIS serta akan berlanjut ke subholding lainnya. Hal ini akan memperkuat peran kedua subholding dalam persaingan pasar eksternal.

"Sinergi diperlukan karena ke depan, PGN akan berperan penting dalam transisi energi di Indonesia khususnya dalam green energi yang memerlukan resources sangat besar dan tidak bisa dikerjakan sendiri. Bagi PIS, penyediaan LNG dan fasilitas LNG bunkering untuk mendukung PIS dalam mengoperasikan eco-green vessel yang sejalan dengan penerapan global standard IMO 2020," tutur Nicke, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (25/06/2021).

Lebih lanjut Nicke mengatakan bahwa kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan tidak menghambat PGN untuk membangun pipa ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya Indonesia bagian Tengah dan bagian Timur dengan skema virtual pipeline.

"Virtual pipeline yang akan disinergikan dengan LNG vessel milik PIS ini sama halnya dengan transmission gas pipeline, yang akan menghasilkan captive market, sehingga PGN dapat mengembangkan bisnis distribusi gas di seluruh pulau-pulau di Indonesia," jelanya.

Sementara itu, Direktur Utama PGN M.Haryo Yunianto menjelaskan bahwa ketersediaan LNG carrier akan mendukung kegiatan perdagangan LNG PGN di domestik dan regional Asia. Sinergi dengan PIS menurutnya bermanfaat dalam roadmap perencanaan bisnis LNG ke depan.

"Selain untuk keandalan energi dan manfaat keekonomian, trading LNG yang masif juga menjadi upaya menuju transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan," papar Haryo.

Senada dengan itu, Direktur Utama PIS Erry Widiastono menuturkan, sebagai bagian dari Pertamina Group, PIS mencermati proyek-proyek PGN ke depan seperti Kepmen-13, Teluk Lamong, FSRU di beberapa lokasi, serta trading PGN. Menurutnya, terdapat kebutuhan akan transportasi, storage, dan regasifikasi di laut dan sungai.

"Dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi PIS yang memiliki proses bisnis sebagai Subholding Shipping dan Integrated Marine Logistic Company," ungkap Erry.

Sebagaimana diketahui, saat ini PIS mengelola dan mengoperasikan lebih dari 750 kapal yang terdiri dari kapal milik dan sewa.

Sebelumnya, Juni 2021 PGN dan PIS juga telah menandatangani HoA dalam proyek infrastruktur LNG terintegrasi untuk pengembangan bisnis RU IV Cilacap dengan menggunakan satu unit LNG carrier untuk dioperasikan selama 20 tahun.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terobosan Baru! PGN Bakal Berbisnis Pipa Gas Virtual

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular