
Luhut Klaim Wilayah Ini 'Kebal' Corona, Begini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim kegiatan industri di Maluku Utara tetap berjalan meski diterpa pandemi Covid-19.
Salah satunya, yaitu dimulainya Operasi Produksi Fasilitas HPAL (High Pressure Acid Leaching) untuk pertama kalinya di Indonesia yang terletak di Pulau Obi.
Selain itu, ada juga PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang sudah memulai operasi hampir 2,5 talun sebagai pengelola Kawasan Industri Teluk Weda Bay di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Nilai investasinya sudah lebih dari US$ 5 miliar atau setara Rp 70 triliun (kurs Rp 14.000/US$) dan akan menjadi US$ 11 miliar atau setara Rp 154 triliun dalam waktu dekat.
"Fakta yang saya lihat bahwa hingga 2024 nanti, total pekerja di perusahaan ini akan mencapai 32.000 orang. Dengan serapan tenaga kerja sebesar itu, jelas terbukti pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara adalah salah satu yang tidak terkontraksi meskipun pertumbuhan ekonomi nasional terkontraksi akibat pandemi," kata Luhut.
"Ini berarti keberadaan industri hilirisasi mampu memberikan manfaat bagi daerah," kata Luhut seperti dikutip CNBC Indonesia melalui akun Instagram resminya, Kamis (24/6/2021).
Demi memenuhi kebutuhan tenaga kerja sebanyak itu, maka pemerintah harus mengutamakan warga negaranya sendiri, bukan warga negara asing seperti yang saat ini terjadi.
Luhut meminta kehadiran politeknik agar ke depan anak muda Indonesia sudah siap.
"Karenanya saya tekankan kepada seluruh K/L [kementerian/lembaga] yang terlibat di sana tak terkecuali semua industri strategis yang mendatangkan nilai tambah bagi perekonomian negara seperti ini harus memiliki politektnik yang diperuntukkan bagi putra-putri daerah menikmati pendidikan yang berkualitas," kata mantan Dubes RI di Singapura ini.
"Sehingga kelak mereka bisa bekerja mengambil alih ilmu dan teknologi industri hilirisasi yang saat ini masih kita pelajari dari pihak asing," tegasnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Titah Luhut: Jangan Masuk Mal yang tidak Pakai PeduliLindungi
