Militer China Ngamuk ke AS, Perang di Depan Mata?

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
24 June 2021 08:10
USS John S. McCain, JS Ōnami, HMAS Ballarat melakukan operasi terpadu, kelompok berlayar mengikuti latihan Malabar (Tangkapan Layar Twitter @USPacificFleet)
Foto: USS John S. McCain, JS Ōnami, HMAS Ballarat melakukan operasi terpadu, kelompok berlayar mengikuti latihan Malabar (Tangkapan Layar Twitter @USPacificFleet)

Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali "mengamuk" ke Amerika Serikat dengan mengutuk keras AS dan menyebutnya mengancam risiko keamanan di kawasan.

Hal ini terjadi karena sebuah kapal perang AS berlayar melalui jalur sensitif, Selat Taiwan. Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, USS Curtis Wilbur melakukan "transit rutin" di selat tersebut, Selasa (22/6/2021).

Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pun memberi peringatan.

"AS sengaja memainkan trik lama yang sama, menciptakan masalah dan mengganggu di Selat Taiwan," kata China, dikutip dari Reuters, Rabu (23/06/2021).

AS, lanjut pernyataan itu, tengah menciptakan risiko terbesar bagi keamanan regional.

"Dan, kami dengan tegas menentang ini," kata PLA lagi.

AS sendiri menegakkan apa yang dilakukan sesuai hukum internasional.

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS.

Sebagaimana diketahui, permasalahan China dan AS di Selat Taiwan terkait independensi Taiwan. Formosa menegaskan dirinya sebagai negara yang merdeka sementara China menilainya sebagai provinsi pembelot.

AS tak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Namun AS adalah pendukung pemerintah pulau tersebut, secara internasional, dan menjadi penjual senjata utama.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS berlayar seperti situasi normal. Kapal yang sama juga transit sebulan lalu dan membuat panas China.

Pekan lalu, Taiwan melaporkan 28 pesawat China menyerbu zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ). Jet dan bomber nuklir China juga terlihat dalam peristiwa itu.

Hal tersebut merupakan serangan terbesar yang dilakukan China ke Taiwan hingga saat ini. Ini menyusul hasil pertemuan kelompok 7 (G7) yang membuat pernyataan bersama mengecam China, menyebut negara tersebut pembuat masalah dan menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Militer China Tiba-Tiba 'Panas' ke AS, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular