Penanganan Covid-19

Jabar Nihil Zona Hijau, Kota Bandung & KBB Zona Merah!

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
23 June 2021 12:55
Penutupan Jalan di Bandung (Screenshot instagram @tmcpolrestabesbandung)
Foto: Ilustrasi penutupan jalan di Kota Bandung (Screenshot instagram @tmcpolrestabesbandung)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, dan menjadi hotspot Covid-19 selain DKI Jakarta. Sejak 13-22 Juni 2021, Jawa Barat mencatatkan 23.021 kasus baru, dengan penambahan tertinggi pada Selasa (22/06/2021) sebanyak 3.432 kasus.

Hal ini pun berpengaruh pada peta zonasi risiko di Jawa Barat. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 saat ini tidak ada daerah dengan risiko rendah atau zona kuning maupun hijau di Jawa Barat.

Ada dua kabupaten/kota yang masuk kategori risiko tinggi atau zona merah yakni Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sementara daerah lain di Jabar tercatat masuk zona risiko sedang atau zona oranye, seperti Cianjur, Ciamis, Kota Depok, Bekasi, Sukabumi, Garut, Kota Cirebon, Kota Banjar, Tasikmalaya, Cirebon, dan Sumedang.

Kemudian, Kota Tasikmalaya, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi, Bogor, Kuningan, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, dan Indramayu, juga masuk dalam zona risiko sedang.

Saat ini total kasus di Jawa Barat mencapai 350.719 orang, dengan pasien sembuh 313.442 orang, dan kasus meninggal 4.706. Dengan begitu kasus aktif atau pasien yang membutuhkan di Jawa Barat sebanyak 32.571 orang.

Pemda Provinsi Jawa Barat menyiapkan 2.400 tempat tidur tambahan di rumah sakit untuk pasien Covid-19. Saat ini 382 rumah sakit di Jabar sedang mengalami lonjakan pasien dan petugas medis kewalahan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tingkat keterisian rumah sakit (BOR) yang sedang hangat dibicarakan publik.

"Yang sekarang terjadi itu jatah tempat tidur untuk Covid-19 memang mendekati 100 persen namun bukan dari total seluruh jumlah tempat tidur di RS tersebut. Misalnya dari 500 bed jatah Covid-nya 20% berarti kan 100 tempat tidur. Nah kalau 100-nya terpakai itu baru 100%. Tapi bukan 100% dari 500," ungkap Ridwan Kamil dalam siaran resminya, Selasa (22/06/2021)

Pemrprov Jabar pun mengantisipasi dengan menambah setiap rumah yang mengalami peningkatan keterisian tempat tidurnya. Dari 382 rumah sakit rujukan, tingkat keterisian memang terus meningkat.

"Sehingga pada tahap sekarang sesuai prosedur kedaruratan Covid-19, Pemerintah Provinsi Jabar menambahi dari yang rata-rata 20% menjadi 30%. Nah bahasa singkatnya, sedang dipersiapkan 2.400 tempat tidur baru," ucap kang Emil.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jabar Pimpin Kasus Covid-19 Hari Ini, Jakarta Nomor Dua!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular