Waduh, Produktivitas Gula PTPN Cuma 1/3 Era Kolonial Belanda

Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 June 2021 16:25
Dirut PTPN 3 Abdul Gani (Youtube DPR)
Foto: Direktur Utama PTPN III Abdul Gani (Tangkapan Layar Youtube Komisi VI DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding perusahaan perkebunan milik pemerintah, PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) (Persero), menyebutkan tingkat produksi perusahaan saat ini sangat rendah bahkan hanya mencapai sepertiga dari produksi tahun 1930 alias zaman penjajahan Belanda.

Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Gani mengatakan tingkat produktivitas saat ini sangat jauh dari sembilan dekade lalu. Padahal luas lahan, terutama untuk tebu, saat ini lima kali lipat lebih luas ketimbang saat itu.

"Kami terutama interospeksi kami gagal, tingkat produksi hanya sepertiga tahun 1930, bahkan itu belum canggih," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/6/2021).

Abdul Gani menjelaskan, pada 1930, Indonesia menjadi negara eksportir gula terbesar di dunia dengan tingkat produksi mencapai 2,9 juta ton per tahun. Saat ini, luas lahan yang dikelola hanya mencapai 196 ribu hektare dengan tingkat produktivitas 131 ton per hektare dan gula 14,8 ton.

Sedangkan saat ini, luas lahan yang dimiliki PTPN untuk tebu mencapai 420 ribu hektare namun tingkat produktivitasnya hanya 70 ton per hektar dengan produksi hanya 5 ton per hektar.

"Ini isu yang akan menjadi landasan bagi kami harus berubah," imbuhnya.



Dia melanjutkan, sejak dilakukan transformasi di tahun lalu, tingkat produksi perusahaan sudah mulai meningkat untuk seluruh komoditas yang diproduksi.

Dari sisi produksi tebu ditargetkan bisa naik 20% dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 704 ribu ton menjadi 900 ribu ton di 2021.

Perbaikan di sisi komoditas kelapa sawit naik 11% dan produksi CPO naik 17% seiring dengan mulai banyaknya pembelian tandan buah segar (TBS) dari petani.

Selanjutnya untuk produksi karet dan teh saat ini dinilai memang masih mengalami masalah. Namun saat ini perusahaan sedang melakukan upaya strategis untuk menata kembali komoditas tersebut sehingga bisa lebih bersaing.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos PTPN Ingatkan Stok Gula Ngeri-ngeri Sedap, Waspadai Harga Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular