Potensi Tsunami Susulan Usai Gempa Maluku, Ini Kata Bos BMKG

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
16 June 2021 17:37
Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati (Rengga Sancaya/detikcom)
Foto: Dwikorita Karnawati (Rengga Sancaya/detikcom)

Jakarta, CNBC IndonesiaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa berkekuatan M 6,0 di Maluku Tengah, Maluku, Rabu (16/6/2021) pukul 11:43:08 WIB. Pusat gempa berada pada jarak 69 kilometer arah tenggara Kota Masohi, Malteng, dengan kedalaman 19 kilometer.

Dalam keterangan pers virtual, Rabu (16/6/2012), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan wilayah Malteng secara khusus dipantau oleh BMKG. Ia khawatir lantaran dari sisi sejarah, sering terjadi gempa.

"Bisa saja tsunaminya itu nontektonik, bukan akibat gempa. Nah apabila itu terjadi yang dikhawatirkan, terutama akibat longsor ya, akibat longsor tebing, yaitu tebing yang berada di pantai dan itu apabila batuan yang longsor masuk ke laut itu bisa menimbulkan tsunami dan tsunaminya sangat cepat, datangnya bisa hanya 2 menit, seperti yang terjadi di Palu," ujar Dwikorita.

Menurut dia, sistem peringatan dini yang ada saat ini baik BMKG maupun negara lain, belum mampu mendeteksi potensi tsunami secepat itu. Apalagi, tsunaminya bukan karena gempa sehingga nontektonik.



"Oleh karena itu, kami meminta dengan sangat, mengingat keterbatasan teknologi memberikan peringatan dini tsunami dalam waktu 2 menit, masyarakat diminta menggunakan kearifan lokal yaitu apabila merasakan guncangan gempabumi dan Anda berada di pantai maka segera saja tanpa menunggu peringatan dini, tanpa menunggu sirine, segera saja lari ke tempat yang lebih tinggi," kata Dwikorita.

"Teori sebelumnya, 20,20,20. Artinya dalam waktu 20 detik merasakan guncangan segera lari ke tempat yang tingginya lebih dari 20 meter karena tsunami akan datang dalam waktu 20 menit. Teori ini sudah runtuh dengan kejadian tsunami Palu dan dengan potensi tsunami yang ada di wilayah Seram ini. Karena kalau datangnya tsunami tidak 20 menit, hanya 2 menit," lanjutnya.

Oleh karena itu, Dwikorita memohon kepada warga, terutama yang berada di pantai, segera mengungsi.

"Jadi saya mohon begitu merasakan guncangan, tidak usah menghitung sampai 20 detik 20 kali, tidak usah menghitung, tidak usah menunggu peringatan dini dari BMKG, segera saja bila bapak ibu atau anda berada di pantai, ini khusus yang berada di pantai, segera saja mencari tempat yang lebih tinggi, lebih dari 20 meter, karena dikhawatirkan tsunami datang dalam waktu 2 menit, bukan 20 menit. Itu yang penting bagi masyarakat di wilayah ini," katanya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Worst Scenario Gempabumi Jatim: Kekuatan 8,7 & Memicu Tsunami

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular