Internasional

Panas! Makau & Hong Kong Tutup Kantor Perwakilan Taiwan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
16 June 2021 15:12
A Taiwanese national flag flutters at half-staff at presidential office Saturday, Aug. 1, 2020, two days after former President Lee Teng-hui died in Taipei, Taiwan. Lee, who brought direct elections and other democratic changes to the self-governed island despite missile launches and other fierce saber-rattling by China, died on Thursday at age 97. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Foto: Bendera Taiwan (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Makau pada Rabu (16/6/2021) memutuskan untuk menutup kantor perwakilan Taiwan di wilayah China itu. Langkah ini mengikuti Hong Kong yang sebelumnya telah menutup kantor serupa.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Makau mengumumkan bahwa Delegasi Ekonomi dan Budaya di Taiwan akan menangguhkan sementara operasi mulai 19 Juni. Makau tidak memberikan alasan untuk penutupan tersebut, namun isi pengumumannya hampir sama dengan pernyataan Hong Kong sebelumnya.

Hong Kong sendiri menutup kantor perwakilan Taipei lebih dulu. Menurut pemerintah Hong Kong, Taiwan ikut campur dalam urusan kota itu berulang kali dan "menciptakan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" pada hubungan keduanya.

Sebagai tanggapan, Dewan Urusan Daratan Taiwan menyatakan penyesalan mendalam atas keputusan sepihak pemerintah Makau. Taiwan mengatakan akan terus membuka kantor perdagangannya di wilayah itu.

Makau dan Hong Kong sendiri adalah dua wilayah istimewa milik China. Keduanya mengikuti pandangan Beijing bahwa Taiwan merupakan bagian dari wilayah kedaulatannya dan perlu direbut kembali di masa mendatang.

Hubungan antara Taipei dan Beijing diketahui memanas sejak pemilihan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada 2016 lalu. Beijing memutuskan kontak resmi dan meningkatkan tekanan ekonomi, militer, dan diplomatik. P

Pemerintah China yang dipimpin Xi Jinping diketahui tidak menyukai pemimpin 64 tahun itu. Kerasnya Tsau Ing-wen soal independensi Taiwan sebagai negara berdaulat dan bukan bagian dari "satu China" menjadi penyebab.

Terbaru, ketegangan mulai muncul kembali pada Selasa (15/6/2021). Sebanyak 28 pesawat militer China (PLA), termasuk jet tempur dan bomber nuklir memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) milik Taipei.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang! 52 Jet Tempur China Serbu Taiwan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular