
Ada Skandal Impor Emas dari Singapura, Ini Tanggapan BPS!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta diduga melakukan praktik penggelapan importasi emas dari Singapura.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan saat melakukan rapat kerja dengan Kejaksaan Agung di DPR, Senin (14/6/2021).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengakui bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya hal tersebut. Pasalnya data-data impor yang diterima BPS berasal dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Kementerian Keuangan.
"Banyak data yang kita oleh berdasarkan HS-nya setiap bulan, hampir 200 - 230 ribu. Kalau kemudian HS tidak sesuai, saya tidak tahu, karena dokumen kita peroleh dari Direktorat Jenderal Bea Cukai" jelas Suhariyanto dalam konferensi pers, Selasa (15/6/2021).
"Mungkin yang paling tepat dari Direktorat Jenderal Bea Cukai. Intinya data BPS berasal dari sana, kita lakukan cleaning dari sisi kuantitas dan jumlah," kata Suhariyanto melanjutkan.
Arteria mengungkapkan modus yang dilakukan para pihak. Modusnya adalah impor emas Rp 47,1 triliun dengan mempergunakan HS yang tidak sesuai.
"Ini bukan temuan pertama pak, ini temuan kesekian kalinya. Saya tadi dikatakan Pak Suding ada PT Jardin Trako Utama April 2020. Pelakunya sama pak, Finani dan petinggi kantor pusat Bea Cukai," ujar Arteria.
"Batangan emas yang sudah bermerek, yang sudah bernomor seri, yang sudah dikemas rapi bersegel dan tercetak keterangan berat dan kandungan emasnya seolah-olah dikatakan sebagai bongkahan emas," lanjutnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu pun meminta agar petinggi PT Aneka Tambang Tbk. juga diperiksa.
"Kenapa? Setiap ada perdebatan di internal Bea Cukai datang itu Aneka Tambang mengatakan ini hanya ini masih memang seperti itu sehingga bea masuknya bisa 0%, padahal sudah siap layak jual pak. Ini kasat mata ini pak, orang maling kasat mata," kata Arteria.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, emas impor itu berasal dari Singapura. Namun, ada perbedaan laporan ekspor di Singapura dan di Indonesia.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Karet Hingga Pupuk, Ini 10 Barang Paling Banyak Diimpor RI