Internasional

Game of Thrones Israel! Netanyahu Lengser, Bennett PM Baru

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 June 2021 06:26
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berhenti saat pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Yerusalem, Kamis, (19/11/2020). (AP Photo / Maya Alleruzzo, Pool)
Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berhenti saat pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Yerusalem, Kamis, (19/11/2020). (AP Photo / Maya Alleruzzo, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rekor berkuasa Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri Israel selama 12 tahun usai, Minggu (13/6/2021). Ia lengser seiring parlemen menyetujui Naftali Bennett sebagai pemimpin baru dalam pemerintahan negeri Yahudi itu.

Mengutip AFP, Bennet menang dengan suara tipis 60-59. Ia akan menjalankan pemerintahan selama dua tahun ke depan. Sesuai perjanjian pemilu, setelah periode itu, pemimpin koalisi pemerintahan baru Yair Lapid akan mengambil alih.

FILE - In this June 6, 2021, file photo, Naftali Bennett, Israeli parliament member from the Yamina party, gives a statement at the Knesset, Israel's parliament, in Jerusalem. If all goes according to plan, Israel will swear in a new government on Sunday, June 13, putting an end to Prime Minister Benjamin Netanyahu’s record 12-year rule and a political crisis that led to four elections in less than two years. The next government, which will be led by the ultranationalist Bennett, has vowed to chart a new course aimed at healing the country’s divisions and restoring a sense of normalcy.  (Menahem Kahana/Pool via AP, File)Foto: Naftali Bennett (Menahem Kahana/Pool via AP)
FILE - In this June 6, 2021, file photo, Naftali Bennett, Israeli parliament member from the Yamina party, gives a statement at the Knesset, Israel's parliament, in Jerusalem. If all goes according to plan, Israel will swear in a new government on Sunday, June 13, putting an end to Prime Minister Benjamin Netanyahu’s record 12-year rule and a political crisis that led to four elections in less than two years. The next government, which will be led by the ultranationalist Bennett, has vowed to chart a new course aimed at healing the country’s divisions and restoring a sense of normalcy. (Menahem Kahana/Pool via AP, File)

Sementara itu lawan Netanyahu memberikan perayaan di Tel Aviv. "Bye bye Bibi," tulis sejumlah warga merujuk ke diakhirinya rezim Netanyahu.

"Saya di sini merayakan akhir sebuah era di Israel," kata seorang warga Erez Biezuner di Rabin Square, dikutip Reuters.

"Kami ingin penyatuan kami lagi," tambah pendukungnya yang lain.

Presiden AS Joe Biden dengan cepat memberi selamat pada Bennett. Ia berharap keduanya memperkuat hubungan erat yang sudah terjalin.

"Israel tidak memiliki teman yang lebih baik daripada Amerika Serikat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Netanyahu sendiri kini tengah berjuang atas tuduhan korupsi dalam persidangan. Ini menggerus suaranya, termasuk persoalan ketegangan antara Israel dan Palestina serta genjatan senjata di Gaza.

Bennet adalah keturunan imigran AS. Ia merupakan politikus nasionalis garis keras.

Sebelum terjun ke dunia politik pada 2013, miliarder berusia 49 tahun itu pernah merantau ke New York dan mendirikan perusahaan rintisan, Cyota, pada 1999. Ia dikenal tak suka Palestina.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Naftali Bennett, PM Baru Israel yang Benci Palestina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular