
Stok Mobil Baru Ludes, Inden Mobil Honda Sampai 3 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena inden mobil akibat terbatasnya kapasitas produksi terjadi setelah adanya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Sejak pemerintah menerapkan kebijakan relaksasi PPnBM pada awal Maret lalu, sejumlah pabrikan terlihat kewalahan meladeni tingginya permintaan unit dari konsumen. Persoalan ini diperparah adanya pasokan chip semikonduktor yang langka dari berbagai pabrikan di dunia.
"Pemesanan kendaraan sekarang sudah mengalami inden bervariasi untuk tiap daerah, model dan type-nya berbeda beda. Ada yang sampai bulan Juli, bahkan Agustus (3 bulan)," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/6/21).
Inden mobil umumnya terjadi pada kendaraan dengan permintaan tinggi, untuk Honda mengarah pada Brio, City Hatchback serta BR-V. Namun, itu pun bergantung kemana lokasi unit tersebut dikirimkan.
Memasuki Juni, ada potensi pabrikan lebih bisa mengimbangi antara permintaan yang masuk dengan produksi. Pasalnya, setelah relaksasi PPnBM berkurang menjadi 50% mulai bulan ini, permintaan pun ada potensi menurun.
"Saya rasa, dalam hal pemesanan kendaraan memungkinkan mengalami penurunan seiring dengan relaksasi PPnBM yang berkurang. Namun kami akan memonitor terus perkembangannya," kata Billy.
Sejak Maret 2021, diskon PPnBM diberikan sebesar 100%, sehingga harga mobil lebih murah karena konsumen tak dibebankan PPnBM sama sekali. Setelah ada kenaikan PPnBM per 1 Juni ini, maka harga mobil menjadi lebih mahal dibandingkan harga pada periode pertama diskon PPnBM diberikan (Maret-Mei 2021).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi! Honda Rilis New Brio, CR-V, dan Odyssey di Indonesia