Dorong Proyek Gas Laut Dalam IDD, Pemerintah Siapkan Insentif

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
09 June 2021 12:20
minyak lepas pantai
Foto: ist

Kementerian ESDM sendiri akan tetap menjaga keseimbangan kebutuhan energi fosil di tengah tantangan perubahan iklim. Pasalnya, pemerintah memasang target produksi migas sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 dengan tetap meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan.

Arifin menilai kebutuhan energi fosil di dalam negeri masih tergolong tinggi, yakni di atas satu juta bopd dan diproyeksikan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

"Produksi minyak kita sekitar 700 ribu bph, kecenderungannya kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka akan turun terus dan ini akan mengakibatkan impor (migas)," tambahnya.

Untuk itu, sambung Arifin, pemerintah tengah melakukan berbagai upaya demi menekan impor migas, diantaranya menggalakkan eksplorasi dan mengoptimalkan EBT.

"Selain meminimalkan impor minyak, kita juga ke depannya merespons energi bersih terbarukan dalam energi bauran nasional," ungkapnya.

Secara rinci, Dwi memproyeksikan permintaan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri lebih 1,8 juta bph pada 2030. Sementara kebutuhan hari ini sekitar 1,4 juta bph dengan kapasitas kilang sekitar 800 ribu bph.

"Jadi kalau kilang Balikpapan selesai akan menambah kapasitas kilang menjadi 1 juta-1,2 juta bph. Jadi memang target produksi 1 juta bph ini memang dibutuhkan buat negara kita," jelasnya.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular