Ekonomi Tumbuh 8%, RI Dianggap Bakal Lolos dari Bencana Ini

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 June 2021 14:04
Infografis/perbandingan sumber pertumbuhan ekonomi,Konsumsi Rumah Tangga Hancur Lebur/Aristya rahadian
Foto: Infografis/perbandingan sumber pertumbuhan ekonomi,Konsumsi Rumah Tangga Hancur Lebur

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia harus pulih lebih cepat agar terhindar dari risiko taper tantrum yang mungkin terjadi tahun depan. Pemerintah cukup optimistis seiring dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7-8% pada kuartal II 2021.

"Solusinya dorong pemulihan ekonomi," ungkap Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian RI, Susiwijono Moegiarso saat wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Senin (7/6/2021)

"Saya yakin di kuartal II di atas 7% dan kita jaga di kuartal III dan kuartal IV. Sepanjang tahun ini bisa sampai 5%. Kalau sudah jalan, market akan lihat," jelasnya.


Taper tantrum terjadi ketika Bank Sentral Amerika Serikat (AS) the Fed mulai menaikkan suku bunga acuan, sehingga menarik dana yang selama ini beredar di negara berkembang. Menurut Susiwijono yang akan terpukul tentunya adalah pasar keuangan dalam negeri.

Pasar keuangan tidak akan dibiarkan tertekan dalam. Pemerintah yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga tekah menyiapkan antisipasi bila itu benar terjadi.

"Di sektor rill, gak perlu khawatir the fed mengubah kebijakan dan mengulang kejadian taper tantrum di 2013," terangnya.

Kondisi sektor riil sejauh ini cukup baik. Data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia mencapai 55,30, tertinggi sepanjang sejarah. Kemudian penjualan kendaraan bermotor yang naik pasca pemberlakuan stimulus pajak.

Indeks keyakinan konsumen (IKK) di atas 100 mendorong penjualan di sektor ritel sebesar 9,8% yoy. "Jadi harus optimis di tengah pandemi, berbagai indikator cukup kuat," ungkap Susiwijono.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Terbaru AS, Rusia, China Sampai India, Sri Mulyani Was-was!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular