Investasi Listrik Hingga April Masih Rendah, Baru Rp 26 T

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 June 2021 18:35
Sutet 500 kV Balaraja-Kembangan ,Proyek Prioritas untuk Keandalan Listrik Jawa – Bali. (Dok.PLN)
Foto: Sutet 500 kV Balaraja-Kembangan ,Proyek Prioritas untuk Keandalan Listrik Jawa – Bali. (Dok.PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi di sektor kelistrikan secara kumulatif per April 2021 mencapai US$ 1,82 miliar atau sekitar Rp 26,19 triliun.

Capaian ini masih di bawah target yang seharusnya sebesar US$ 2,48 miliar. Artinya, baru sekitar 73,38% dari target. Gap ketercapaian ini makin jauh jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni Maret 2021.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, target investasi di sektor ketenagalistrikan sampai akhir tahun ini sebesar US$ 9,91 miliar. Artinya, realisasi investasi sampai April 2021 baru sebesar 18,36%.

"Investasi kelistrikan hingga April 2021 sebesar US$ 1,82 miliar, sementara target US$ 2,48 miliar atau 73,4%. Kalau dibandingkan target, total US$ 9,91 miliar, hitungan kami masih 18,36%," ucap Rida dalam konferensi pers secara daring, Jumat (04/06/2021).

Rendahnya realisasi investasi sampai April 2021 menurutnya dikarenakan pandemi Covid-19. Pandemi mengakibatkan terjadinya pembatasan masuknya tenaga kerja asing (TKA) dan juga peralatan/material, sehingga pekerjaan konstruksi mengalami keterlambatan.

"Covid-19 masih melanda, menghalangi pergerakan orang dan melambatkan pergerakan dolar, tapi ini lagi kita selalu pantau, koordinasi dengan semua pihak," tuturnya.

Lebih lanjut Rida mengatakan, meski capaian rendah namun masih ada waktu untuk menggenjot investasi kelistrikan tahun ini. Bagaimana pun, lanjutnya, investasi sektor kelistrikan bisa berkontribusi pada investasi nasional.

"Kami masih punya waktu, akan kami genjot agar sektor listrik bisa kontribusi pada investasi nasional," tegasnya.

Secara lebih rinci dia menjelaskan bahwa realisasi investasi tersebut terdiri dari PLN sebesar US$ 1,28 miliar dan pengembang listrik swasta (Independent Power Producers/ IPP) US$ 0,54 miliar.

Untuk pembangkit listrik US$ 1,01 miliar (Rp 14,51 triliun), transmisi US$ 0,34 miliar (Rp 4,87 triliun), gardu induk US$ 0,18 miliar (Rp 2,64 triliun), dan distribusi US$ 0,29 miliar (Rp 4,17 triliun).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Tarif Listrik Tak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular