Dua Varian Ganas Bikin Negara Ini Masuk Gelombang III Corona

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
03 June 2021 21:05
A member of the Saaberie Chishty Burial Society cleans a wash table as others, background, prepare the body of a person who died from COVID-19 at the Avalon Cemetery in Lenasia, Johannesburg Saturday Dec. 26, 2020. South Africa’s health minister has announced an “alarming rate of spread” in the country, with more than 14,000 new confirmed coronavirus cases and more than 400 deaths reported Wednesday. It was the largest single-day increase in cases. (AP Photo/Shiraaz Mohamed)
Foto: Ilustrasi AP/Shiraaz Mohamed

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada hari Kamis (3/6/2021) mengatakan telah mendeteksi sebuah lonjakan besar kasus virus Covid-19 di Kinshasa, ibukota Republik Demokratik Kongo sejak akhir bulan lalu .

"Peningkatan eksponensial dalam penyebaran virus SARS-Cov-2 telah dicatat di Kinshasa," kata (WHO) dalam sebuah laporan mingguan sebagaimana mengutip pemberitaan AFP.

WHO menyatakan otoritas kesehatan di negara itu melaporkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 paling banyak ditularkan oleh varian B.1617 yang disebut Delta dan varian B.1351 yang disebut Beta.

"Gelombang ketiga Covid-19 sudah terjadi. Itu adalah varian India (Delta) dan Afrika Selatan (Beta)," jelas WHO.

Kongo sendiri masih melaporkan kasus infeksi Covid-19 yang tidak sebesar negara lainnya. Negara Afrika itu melaporkan 31 ribu kasus infeksi dengan 786 kematian sejak pandemi melanda.

Varian Delta atau B.1617 sendiri merupakan varian yang pertama kali ditemukan di India pada Februari lalu. Varian ini dianggap lebih menular dibandingkan varian Covid-19 biasa.

Lalu untuk varian Beta B.1351, virus ini memiliki mutasi E484K yang dan mutasi N501Y yang diduga membantu membuat varian lain lebih menular. Varian ini telah terbukti 50% lebih mudah ditularkan dan menghindari pengobatan antibodi. Bahkan bagi orang yang telah terinfeksi Covid sekalipun punya kemungkinan tertular varian ini

Namun meski lebih berbahaya, WHO menyebut bahwa vaksin yang telah disetujui badan PBB itu ampuh dalam mengatasi seluruh varian, termasuk B.1617 dan B.1351

"Semua varian virus Covid-19 yang telah muncul sejauh ini merespons vaksin yang tersedia dan disetujui," kata Hans Kluge, Direktur WHO Eropa.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Landai, Kasus Covid-19 Bertambah 227

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular