5 Prioritas Utama Kemlu di 2022, Vaksin Hingga Krisis Myanmar

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
03 June 2021 16:55
Keterangan Pers Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden) Foto: Keterangan Pers Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi memaparkan lima prioritas utama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk tahun 2022. Hal itu dijabarkan dalamnya rapat kerja bersama Komisi I DPR RI pada Kamis (3/6/2021).

"Tahun 2022 akan diwarnai dengan upaya pemulihan pascapandemi, termasuk pemulihan ekonomi yang tentunya memerlukan kerja sama dan kolaborasi internasional. Namun kita masih akan melihat rivalitas antara kekuatan besar, diperkirakan masih akan mewarnai tahun 2022," kata Retno.

Dengan mempertimbangkan situasi tahun depan, dia mengatakan, pelaksanaan diplomasi dan politik luar negeri akan diprioritaskan pertama pada pembangunan ketahanan kesehatan dalam skala nasional, kawasan, dan dunia.

"Tantangan kesehatan masih akan terjadi di tahun-tahun mendatang. Dalam dua bulan terakhir, GAVI (Global Vaccine Alliance) menerbitkan rangkaian artikel terkait virus yang berpotensi menjadi next pandemic. Mulai dari virus Nipah, virus Marburg, Hantavirus, hingga Chikungunya," ujar Retno.

"Melihat tantangan tersebut, menjadi sebuah keniscayaan bagi Indonesia untuk membangun ketahanan nasional dan terus menjalin kerja sama dalam membangun ketahanan kesehatan kawasan dan dunia," lanjutnya.

Prioritas kedua adalah memperkuat diplomasi ekonomi. Retno mengatakan dukungan pada peningkatan ekspor dan penguatan kerja sama investasi menjadi salah satu prioritas yang diperlukan dalam mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau.



"Kita sadar bahwa tantangan ke depan adalah melakukan pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan atau green and sustainable economy. Isu climate change akan semakin mengemuka," ungkapnya.

Diplomasi ekonomi juga diperlukan Indonesia karena tahun 2022 mendatang RI akan menjabat sebagai ketua forum internasional G20. Dalam kepemimpinannya, kata Retno, Indonesia akan membawa tema penguatan kerja sama inklusif guna mencapai pertumbuhan yang lebih kuat.

Ketiga adalah penguatan diplomasi perlindungan. Retno mengatakan dalam situasi apapun, diplomasi perlindungan akan terus diperkuat, dengan pembangunan sistem perlindungan menjadi salah satu prioritas Kemlu.

"Pelayanan dan perlindungan berbasis teknologi informasi menjadi keniscayaan dan ini akan terus dikembangkan," katanya.

Selanjutnya prioritas keempat adalah memperkuat peran Indonesia di kawasan dan global. Indonesia akan melakukan beberapa fokus kontribusi, yakni memperkuat sentralitas dan kesatuan ASEAN di tengah tantangan kawasan yang semakin sulit.

Prioritas ini mencakup dukungan Indonesia terhadap upaya mengatasi krisis politik di Myanmar, Palestina, hingga Afghanistan. RI sejauh ini sudah membuat five points of consensus setelah ASEAN Leaders' Meeting (ALM) 2021.

Terakhir adalah penguatan infrastruktur diplomasi. Retno memaparkan perbaikan infrastruktur diplomasi akan dilanjutkan dengan melakukan beberapa hal.

Salah satunya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia diplomat Indonesia; infrastruktur fisik di pusat maupun di perwakilan; kesejahteraan SDM di pusat maupun di perwakilan; serta infrastruktur non fisik, seperti digitalisasi sistem informasi dan lainnya.

"Itulah secara singkat beberapa prioritas pelaksanaan diplomasi dan politik luar negeri yang akan dilakukan tahun 2022," tutup Retno.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kerjasama Multilateral RI Dalam Penanganan Pandemi Covid-19


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading