
Wah! Ternyata China Krisis Air, Ini yang Dilakukan Xi Jinping

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman krisis air sudah di depan mata di Tiongkok. Hal ini pun membuat pemerintah China di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping melakukan investasi di pabrik desalinasi baru selama periode 2021 hingga 2025.
Program proyek air laut menjadi air tawar ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas menjadi 2,9 juta ton per hari dalam upaya untuk meningkatkan pasokan air. Desalinasi biasa diartikan sebagai proses yang menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia.
National Development and Reform Commission atau Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional mengatakan pada Rabu kemarin (2/6) bahwa dalam proses desalinasi ini akan melibatkan sebanyak 1,25 juta ton per hari, termasuk 1,05 juta ton air yang berasal dari kota-kota pesisir dan 200.000 ton di wilayah pulau.
Mengutip Channel New Asia, demonstrasi proyek desalinasi air laut akan dilakukan di Provinsi Liaoning, Hebei, Shandong dan Zhejiang serta kota Tianjin.
Dalam pernyataan resmi China, dikatakan bahwa air desalinasi akan menjadi sumber cadangan utama pasokan air bagi daerah-daerah yang mengalami kekurangan.
Cadangan air bersih per kapita China adalah sekitar 2.000 meter kubik, atau kurang dari seperempat dari rata-rata global dan stok air bersih ini termasuk yang terendah di dunia.
Kekurangan air bersih di Tiongkok ini sangat besar di wilayah utara, di mana tingkat ekstraksi dan penambangan yang berlebihan telah menempatkan tabel air bawah tanah dalam bahaya sehingga mengganggu pasokan air bersih.
Sebelumnya, China juga telah membangun beberapa kanal baru yang menyalurkan air dari sungai Yangtze yang rawan banjir ke wilayah Sungai Kuning yang dilanda kekeringan di utara, sebuah proyek yang dikenal sebagai Proyek Pengalihan Air Selatan-Utara.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI-China Makin Mesra, 5 Bulan Angka Perdagangan Rp 735 T