Jokowi Resah! Ideologi Transnasional Radikal Rambah RI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 June 2021 10:20
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021, Istana Kepresidenan Bogor, (BPMI Setpres 2021) 1 Juni 2021. (BPMI)
Foto: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021, Istana Kepresidenan Bogor, 1 Juni 2021. (BPMI Setpres)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada hari ini, Selasa 1 Juni 2021.

Berdasarkan pemantaun CNBC Indonesia melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi tampak mengenakan baju adat dari Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

"Setiap tanggal 1 Juni harus benar-benar kita manfaatkan untuk mengkokohkan nilai Pancasila dalam bermasyarakat, dalam berbangsa dan dalam bernegara," kata Jokowi.

Kepala negara mengakui walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari, namun tantangan yang dihadapi ke depan tidaklah mudah. Terutama dari globalisasi dan interaksi antar belahan dunia.

"Ini tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan, yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antarnilai dan rivalitas antarideologi," katanya.



"Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi," tegasnya.

Jokowi menekankan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah memengaruhi lanskap kontestasi ideologi. Terutama, saat kemajuan revolusi industri 4.0 yang telah menyediakan berbagai kemudahan berkomunikasi.

"Ketika konektivitas 5 G melanda dunia maka interaksi antar dunia juga semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideologi transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia," katanya.

"Kecepatan ekspansi idiologi radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini," jelasnya.

Dalam menghadapi hal tersebut, maka perluasan dan pendalaman nilai pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara biasa. Jokowi menilai pancasila tetap harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai pancasila dalam mewujudkan Indonesia yang maju yang kita cita-citakan," tegasnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Khusus Jokowi: Bumikan Pancasila, Bintang Penuntun RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular