
Full Lockdown Malaysia, PM Muhyiddin Tebar Bansos Rp 138 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin meluncurkan paket stimulus ekonomi baru senilai RM40 miliar atau setara Rp 138 triliun (asumsi Rp 3.400/RM). Stimulus ini diluncurkan untuk mengurangi dampak penguncian total (full lockdown) mendatang.
Muhyiddin mengatakan paket bernama Program Strategis untuk Memberdayakan Rakyat dan Ekonomi (Pemerkasa) Plus akan bertujuan meningkatkan kapasitas rumah sakit umum untuk merawat pasien Covid-19, mendukung kelangsungan bisnis serta membantu masyarakat.
Sebanyak RM450 juta (Rp 1,5 triliun) akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur di unit perawatan intensif dan peralatan untuk perawatan Covid-19. Sementara RM550 juta (Rp 1,9 triliun) dialokasikan untuk menutupi pengeluaran terkait peningkatan biaya operasi dan manajemen rumah sakit.
Mengenai bantuan langsung ke Malaysia, dia mengatakan RM2,1 miliar (Rp 7,2 triliun) akan didistribusikan ke rumah tangga berpenghasilan rendah yang berpenghasilan kurang dari RM5.000 (Rp 17,2 juta) per bulan.
"Hal ini terutama untuk memastikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup mereka yang rentan, serta memastikan bahwa pekerja yang bergantung pada upah harian dapat terus dibantu," kata Muhyiddin dalam pidato nasional yang disiarkan televisi pada Senin (31/5/2021).
"Mereka diperkirakan akan menjadi yang paling terpengaruh setelah pemberlakuan lockdown," lanjutnya.
Selain itu, Muhyiddin mengatakan bahwa moratorium pinjaman opsional akan ditawarkan kepada kelompok 40% terbawah dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan, serta pengusaha mikro dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang tidak dapat beroperasi selama periode lockdown Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau Movement Control Order (MCO).
Selain itu, Muhyiddin juga mengumumkan bantuan tunai khusus seharga RM500 (Rp 1,7 juta) untuk 17.000 pemandu wisata, 40.000 pengemudi taksi, 11.000 pengemudi bus sekolah, 4.000 pengemudi bus ekspres, serta 62.000 pengemudi e-hailing.
Bantuan keuangan, dengan total RM68 juta (Rp 234 miliar), akan ditransfer ke penerima yang terdaftar pada Juli mendatang. Namun, Muhyiddin mengakui bahwa keuangan pemerintah saat ini terbatas.
"Saya ingin terus terang, pemerintah memiliki kekuatan fiskal yang terbatas untuk dibelanjakan saat ini. Namun demi kesejahteraan rakyat, pemerintah akan berusaha untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan dan penghidupan ... durasi MCO ini," ujar Muhyiddin.
Dalam menutup pidatonya, Muhyiddin menambahkan para menteri dan wakil menteri tidak akan menarik gaji dari Juni hingga Agustus, sebagai bentuk dukungan untuk perjuangan negara melawan Covid-19.
"Gaji akan disalurkan ke rekening bencana negara untuk mendanai pengeluaran terkait Covid-19," katanya.
Sebelum pengumuman Senin, Putrajaya telah meluncurkan enam paket stimulus senilai total RM340 miliar (Rp 1.174 triliun), sebagaimana dilaporkan Channel News Asia. Lockdown total Malaysia mulai berlaku hari ini, Selasa (1/6/2021) hingga 14 Juni 2021 mendatang.
Selama dua minggu, hanya 17 sektor layanan penting yang diizinkan beroperasi. Termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.
Pada Sabtu (29/5/2021), Malaysia melaporkan 9.020 kasus Covid-19 baru, jumlah korban harian tertinggi sejak dimulainya pandemi. Itu adalah hari kelima berturut-turut dari rekor infeksi baru. Kini Malaysia mencatat 572.357 kasus infeksi baru, dengan 2.796 kematian.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: BLT Pangan Rp 600 Ribu Terbaru Jokowi Batal Cair Bulan Ini
