Tren Minyak Meningkat, Harga BBM Shell Cs Naik Sejak April

News - Anisatul Umah, CNBC Indonesia

31 May 2021 14:40

Foto: Shell (REUTERS/Kacper Pempel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia terus menunjukkan tren positif sejak awal tahun 2021 ini. Dari awal tahun masih berada di posisi sekitar US$ 50 per barel, tepatnya US$ 53,54 per barel untuk Brent dan US$ 50,01 per barel untuk West Texas Intermediate (WTI) pada 5 Januari 2021 lalu, kini harga minyak keduanya sudah mencapai lebih dari US$ 65 per barel.

Di sesi awal perdagangan Asia pekan ini, Senin (31/5/2021) harga kontrak minyak Brent naik 0,1% ke US$ 68,79 per barel. Sementara itu untuk kontrak WTI harganya naik 0,2% ke US$ 66,45 per barel.

Mengutip data dari Refinitiv, sebelumnya harga minyak tertinggi sempat terjadi di Maret 2021. Harga minyak Brent mencapai US$ 68,68 per barel pada 12 Maret 2021 dan WTI US$ 66 per barel pada 11 Maret 2021, namun setelahnya hingga awal April sempat turun dan kembali terkerek naik mulai pertengahan April 2021.

Kenaikan harga minyak mentah dunia ini dipicu karena prospek permintaan minyak dunia yang mulai membaik.

Meningkatnya harga minyak mentah dunia ini tak ayal berdampak pada kenaikan harga minyak di hilir atau bahan bakar minyak (BBM).

Sejumlah badan usaha pemegang izin usaha niaga BBM retail seperti Shell dan Vivo sudah menaikkan harga BBM non subsidi, mulai dari jenis bensin dengan nilai oktan (Research Octane Number/ RON) 90, 92, 95, hingga diesel non subsidi sejak April 2021 lalu.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, kenaikan harga mencapai sekitar Rp 675 sampai lebih dari Rp 1.000 per liter, dibandingkan harga pada Maret 2021.