Pasar Apartemen Masih Lesu, Ini Penjelasan Bos Sinarmas Land

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga apartemen mengalami penurunan pada kuartal I tahun ini. Penurunan harga apartemen itu disebabkan permintaan hunian vertikal yang masih lesu. Padahal pemerintah sudah memberikan insentif di sektor properti mulai dari pengurangan PPn hingga DP 0% bagi rumah tapak dan rumah vertikal.

Melihat Indonesia Properti Market Index Rumah.com, harga properti turun 0,4% di kuartal I-2021 dibanding kuartal sebelumnya. Penurunan paling besar terjadi di segmen apartemen sebesar 2,3% dibanding kuartal sebelumnya dan turun 5,3% dibanding kuartal I-2020.

Penurunan index harga apartemen paling dalam terjadi di DKI Jakarta sebesar 2,6% dibanding kuartal sebelumnya. Sebagai gambaran, pasokan apartemen di DKI Jakarta sebanyak 64% dari total suplai apartemen nasional.

Baca: Sektor Properti RI Bergeliat, Ini Buktinya!

Managing Director Strategic Business & Services Sinarmas Land Alim Gunadi mengakui pasar apartemen di Jakarta dari tahun 2020 cenderung melemah. Pelemahan itu terjadi dari sisi pasokan maupun permintaan.

"Launching periode 2020 rendah karena semua industri masih survive dulu, properti outlook condominium masih di bawah," jelasnya dalam diskusi virtual, dikutip Kamis (27/5/2021).

"Permintaan apartemen lemah karena jumlah ekspatriat juga berkurang akibat pandemi. Jadi yield nya atau penghasilannya jadi tidak pasti," jelasnya.

Selain itu, investor juga enggan memelihara apartemen kosong. Karena harus membayar biaya perawatan, sambil menunggu tempat itu disewa.

"Keuntungan condo ini juga lebih kecil (bagi investor) dibandingkan membeli landed, juga banyaknya developer mungkin saat ini tidak me-launching produk baru dan juga banyak ada beberapa proyek yang progresnya lambat," jelasnya.

Sehingga banyak investor merubah portofolio investor ke instumen lain, seperti emas, saham, dan instrumen lainya.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muncul Fenomena Apartemen Dijual Murah Rp200 Jutaan, Ada Apa?