Lifting Minyak 2022 Diperkirakan 704 Ribu Barel/Hari

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
27 May 2021 13:35
Minyak Bumi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan lifting (produksi terangkut) minyak pada 2022 mencapai 704 ribu barel per hari (bph), lebih rendah dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang ditetapkan sebesar 705 ribu bph.

Namun, bila dibandingkan dengan proyeksi (outlook) lifting minyak nasional rata-rata hingga akhir tahun ini, maka prognosa lifting minyak pada 2022 akan lebih tinggi. Pasalnya, outlook lifting minyak nasional rata-rata hingga akhir tahun ini diperkirakan hanya mencapai 682 ribu bph, lebih rendah dari target 705 ribu bph.

Hal tersebut diungkapkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (27/05/2021).

"Lifting minyak bumi tahun ini diprognosakan 682 ribu bph, tahun 2022 diperkirakan naik menjadi 704 ribu bph," paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Kamis (27/05/2021).

Untuk lifting gas bumi pada 2022 diperkirakan mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), naik dari perkiraan lifting gas hingga akhir 2021 ini yang mencapai 987 ribu BOEPD. Perkiraan (outlook) lifting gas hingga akhir tahun ini juga lebih rendah dari target yang ditetapkan pada APBN 2021 sebesar 1,01 juta BOEPD.

Menurutnya, SKK Migas masih memiliki semangat kerja keras agar gas bumi tidak lagi mengalami penurunan.

"Semangatnya masih kerja keras, semangat upaya nggak lagi decline (turun), lifting gas bumi dari outlook tahun ini 987 ribu BOEPD, naik menjadi 1.036.000 BOEPD," tuturnya.

Dengan demikian, lifting minyak dan gas bumi pada 2022 diperkirakan mencapai 1,74 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Dia mengatakan, prognosa lifting 2022 ini lebih tinggi dari outlook rata-rata lifting migas hingga Desember 2021 ini sebesar 1,67 juta BOEPD. Namun, bila dibandingkan target dalam APBN 2021 yang sebesar 1,71 juta BOEPD, ini artinya perkiraan lifting migas hingga akhir tahun ini lebih rendah dari target yang ditetapkan pemerintah.

"Target tahun 2022 dari sisi total migas bisa naik dari outlook hingga akhir 2021 1,66 juta BOEPD menjadi 1,739 juta BOEPD," ujarnya.

Sebelumnya, SKK Migas mencatat produksi minyak bumi pada kuartal I 2021 hanya mencapai 679,5 ribu barel per hari (bph) atau 96,4% dari target APBN 2021 sebesar 705 ribu bph.

Capaian ini masih di bawah realisasi produksi tahun 2020 sebesar 708,5 bph. Seperti diketahui pada 2020 harga minyak sempat anjlok, bahkan ke level negatif, sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Sementara untuk produksi minyak terangkut (lifting) sepanjang Kuartal I 2021 masih lebih rendah dibandingkan produksi, yakni 676,2 ribu bph atau 95,9% dari target APBN 705 ribu bph.

Lifting gas juga masih di bawah target yakni 5.539 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 98,3% dari target APBN sebesar 5.638 MMSCFD.

Secara total, untuk lifting migas sepanjang Kuartal I 2021 mencapai 1,66 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), di bawah target APBN sebesar 1,71 juta BOEPD.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi, Lifting Minyak Tahun Ini Bakal Gagal Capai Target

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular