
Tabrakan LRT di Malaysia: 6 Kritis, Kecelakaan Diinvestigasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kecelakaan dua kereta LRT (Light Rail Transit) di Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin malam (24/05/2021) mengakibatkan lebih dari 210 orang terluka dan enam diantaranya dalam kondisi kritis.
Kementerian Perhubungan Malaysia telah membentuk satuan tugas (Satgas) atau tim khusus untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan ini. Menteri Perhubungan Wee Ka Siong mengatakan, Satgas ini diberikan waktu dua pekan untuk melakukan investigasi, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (26/05/2021).
Menteri Wee menegaskan bahwa tabrakan dua kereta LRT ini terjadi secara "berhadap-hadapan".
"Ini adalah sesuatu yang di luar kebiasaan dan tidak seharusnya terjadi. Saya telah menginstruksikan agar penyelidikan lengkap dilakukan dan kami ingin tahu apa penyebab kecelakaan itu," kata Wee, saat diwawancarai RTM, dikutip dari CNA.
"Apakah itu persinyalan, atau sistem, atau komplikasi, atau kesalahan manusia? Kami ingin mengidentifikasi dalam dua minggu ke depan. Satgas khusus akan dibentuk dan tujuannya adalah untuk menentukan penyebab pasti dari tabrakan tersebut," tambahnya.
Wee mengatakan, bahwa Satgas tersebut akan dipimpin oleh Sekretaris Kementerian Perhubungan, yang akan bekerja sama dengan para ahli di bidang LRT.
Ia juga menekankan pentingnya melakukan post mortem yang tepat atas kejadian tersebut agar tidak terulang kembali.
"Kami ingin meyakinkan komuter (publik) bahwa sistem LRT kami dapat diandalkan. Karena itulah kami harus memastikan bahwa operasi sistem LRT tidak terganggu," tambahnya.
Pada Selasa pagi, LRT Kelana Jaya Line di Kuala Lumpur kembali beroperasi pada pukul 6 pagi dengan kereta yang beroperasi di satu jalur.
Ada 213 penumpang terluka dalam insiden Senin malam, dengan 47 luka berat dan 166 luka ringan. Wee mengatakan, semua penumpang yang terluka telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Operator LRT Prasarana Malaysia mengatakan pada Selasa pagi bahwa 64 orang dari 213 korban terluka dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur. Dari 64 orang tersebut, enam orang diantaranya dalam kondisi kritis, di mana tiga diantaranya harus memakai bantuan ventilator.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Prasarana Tajuddin Abdul Rahman menyampaikan rasa duka cita dan penyesalannya atas kejadian ini.
"Atas nama direksi dan seluruh jajaran staf Prasarana, kami mohon maaf kepada seluruh warga Malaysia dan khususnya para penumpang yang terlibat dalam kejadian yang tidak diinginkan ini. Kami sangat sedih kejadian ini telah menodai catatan bersih LRT Kelana Jaya karena telah beroperasi selama dua tahun terakhir tanpa insiden sebesar ini," kata Tajuddin.
Tajuddin menambahkan bahwa semua penumpang akan diberikan bantuan keuangan khusus sebesar RM 1.000 atau setara US$ 241 atau sekitar Rp 3,5 juta (asumsi kurs Rp 14.400 per US$) per orang. Ia menambahkan, Prasarana juga akan menanggung seluruh biaya perawatan bagi para penumpang akibat kejadian tersebut.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! 2 Kereta LRT Tabrakan, Ratusan Orang Luka di Malaysia
