
Vaksinasi Corona Bulan Depan, Warga Thailand Malah Ragu

Jakarta, CNBC Indonesia - Keraguan akan vaksin pada masyarakat Thailand meningkat tajam, menurut hasil jajak pendapat YouGov. Keraguan ini muncul beberapa minggu sebelum dimulainya inokulasi massal, yang akan dimulai 7 Juni 2021 mendatang.
Namun, alasan mengapa banyak masyarakat ragu atas program vaksinasi masih kurang jelas. Meski begitu muncul keluhan tentang disorganisasi pemerintah, penundaan dalam mendapatkan vaksin, serta ketergantungan pada Sinovac dan dosis AstraZeneca buatan lokal.
Pada Januari, 83% orang Thailand yang disurvei oleh perusahaan jajak pendapat YouGov bersedia untuk divaksinasi. Namun, pada Mei angka itu turun menjadi 63% dalam jajak pendapat yang sama. Jumlah ini lebih rendah dari Vietnam dan Filipina yang masing-masing memiliki kesediaan 83% dan 66%.
Polling Suan Dusit yang berbasis di Thailand pada Minggu (23/5/2021) menggemakan temuan YouGov tentang meningkatnya keraguan vaksin, dengan 64% responden bersedia divaksinasi, dibandingkan dengan 66% pada Januari.
Ketidakpuasan terhadap strategi vaksin pemerintah yang didukung militer berkembang selama beberapa bulan terakhir.
"Orang-orang khawatir tentang vaksin yang diperoleh pemerintah. Bukan karena kami tidak ingin mendapatkan suntikan, tetapi ada keraguan," tulis pengguna Facebook Than Tongkum di bawah pengumuman pemerintah yang mendorong vaksinasi.
Ditanya oleh jajak pendapat Suan Dusit tentang pandangan mereka tentang vaksinasi Thailand, hanya 57% responden percaya bahwa mereka akan membantu mengembangkan kekebalan dan mengurangi dampak virus, sementara 59% khawatir tentang efek samping.
Dengan upaya vaksinasi utama di Thailand yang sangat bergantung pada AstraZeneca, responden memiliki keyakinan 66% pada suntikan, keempat di belakang vaksin yang dikembangkan AS, dengan Pfizer teratas di 75%.
Thailand bertujuan untuk menginokulasi 70% populasinya pada akhir tahun, tingkat yang juga harus dicapai oleh hotspot wisatanya secara lokal sebelum dibuka kembali untuk pengunjung asing yang divaksinasi.
Pendaftaran sedang berlangsung untuk 16 juta orang pertama termasuk mereka yang berusia di atas 60 tahun atau dengan kondisi kesehatan. Sejauh ini baru 7,8 juta orang telah mendaftar.
Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan dia yakin vaksin akan diterima begitu program inokulasi dimulai.
"Karena Thailand menerima lebih banyak dosis, akan ada lebih banyak situs vaksin, yang akan membantu menciptakan kesadaran di antara masyarakat setelah mereka melihat vaksinasi dalam jumlah besar tidak menimbulkan efek samping yang serius," katanya kepada Reuters.
Thailand tercatat telah melaporkan 135.439 infeksi Covid-19 dan 832 kematian sejak pandemi dimulai tahun lalu.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Vaksin RI Turun, Memang Sudah Cukup Ya?