8 Juta Dosis Vaksin Tiba, Vaksinasi Diharapkan Sesuai Target

rah, CNBC Indonesia
25 May 2021 12:54
Kedatangan Vaksin COVID-19 Tahap Ketigabelas di Bandara Soekarno-Hatta. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Kedatangan Vaksin COVID-19 Tahap Ketigabelas di Bandara Soekarno-Hatta. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kembali menerima kedatangan sejumlah vaksin tahap ke-13 sebanyak 8 juta dosis Sinovac dalam bentuk bulk. Dengan begitu jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 83,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin jadi dan bulk. Untuk vaksin bulk akan diolah lebih lanjut oleh Bio Farma untuk menjadi vaksin jadi yang siap didistribusikan dan digunakan dalam program vaksinasi Covid-19.

"Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, Selasa (25/5/2021).

Airlangga menegaskan pemerintah selalu menjamin keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin yang digunakan. Dengan begitu tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin. Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh BPOM yang sudah mendapat pertimbangan dari ITAGI, WHO, dan para ahli.

"Presiden Joko Widodo menyebut vaksinasi Covid-19 adalah merupakan game changer, yaitu salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi ini," ujar Airlangga.

Dia mengungkapkan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, dibutuhkan 70% penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia perlu divaksinasi. Adapun di tahap pertama dengan target sasaran SDM Kesehatan dan Tahapan Kedua adalah untuk Lansia dan Petugas Publik adalah total sekitar 40 juta jiwa.

Realisasi pelaksanaan vaksinasi sampai hari ini menurutnya sudah mencapai 25,2 juta. Rinciannya tahap I bagi SDM Kesehatan: vaksinasi dosis I lebih 1,5 juta jiwa, dosis II lebih 1,4 juta jiwa. Tahap II bagi Lansia: vaksinasi dosis I lebih 3,1 juta jiwa, dosis II lebih 2,1 juta jiwa. Tahap II bagi Petugas Publik: vaksinasi dosis I lebih 10,4 juta jiwa, dosis II lebih 6,5 juta jiwa.

"Pelaksanaan vaksinasi ini perlu dipercepat," katanya.

Untuk mempercepat pemerintah akan mulai vaksinasi tahap ketiga yaitu bagi masyarakat rentan dengan dengan beberapa kriteria yang diperhatikan. Airlangga menyebutkan beberapa aspek tersebut seperti geospasial dengan angka kejadian Covid-19 yang tinggi atau zona merah, dan aspek sosial ekonomi.

Selain itu pemerintah juga mendukung pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong yang digagas pengusaha melalui Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Berjalan paralel dengan program vaksinasi pemerintah, program vaksinasi Gotong Royong yang juga gratis karena dibiayai perusahaan dan menggunakan merek vaksin yang berbeda ini, akan mempercepat terbangunnya kekebalan kelompok ini.


Vaksinasi Gotong Royong telah dilakukan sejak 18 Mei 2021, menggunakan Vaksin Sinopharm untuk 21.616 karyawan dari 27 Perusahaan dan 18 fasilitas kesehatan yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, dan Maluku.

Airlangga menegaskan pemerintah akan berupaya keras untuk suksesnya vaksinasi di Indonesia, namun kunci dari keberhasilannya adalah harus didukung oleh semua pihak, semua komponen masyarakat dari seluruh bagian Indonesia. Masyarkat yang sudah divaksin pun tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

"Vaksinasi Covid-19 dan kedisiplinan masyarakat harus dilaksanakan secara bersama," tegasnya.

Pemerintah menurutnya akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Pemerintah terus mengintensifkan penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) sebagai bagian dari upaya keras dalam menangani pandemi Covid-19.

Airlangga juga mengingatkan meski sudah ada vaksinasi, kewaspadaan tidak boleh kendur terutama setelah liburan Idul Fitri. Dia mengharapkan tidak terjadi gelombang kasus baru seperti yang dialami India.

"Sehingga bangsa kita berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional," ujar Airlangga.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Vaksinasi Anak di RI Bisa Pakai Sinovac dan Pfizer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular