Sri Mulyani Ungkap Duit Pemda Rp 194 T Ngendon di Bank!

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
25 May 2021 09:48
Indonesian rupiah banknotes are counted at a money changers in Jakarta, Indonesia April 25, 2018. REUTERS/Willy Kurniawan
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, kembali mengeluhkan penyerapan anggaran di daerah yang masih minim. Tidak hanya itu, belanja pemerintah daerah juga didominasi oleh belanja pegawai yang tidak dirasakan langsung oleh seluruh rakyat.

"Belanja daerah masih rendah. Saat kita di pemerintah pusat melakukan countercyclical in action, daerah masih belum sinkron," tegas Sri Mulyani dalam jumpa pers APBN Kita edisi Mei 2021, Selasa (25/5/2021).

Sri Mulyani mengungkapkan, rata-rata serapan belanja di tingkat provinsi hingga akhir April 2021 baru 12,7%. Gorontalo, DKI, Jakarta, dan Kalimantan Selatan punya serapan tertinggi yaitu 16%. Namun masih ada yang sangat rendah seperti Papua (5,8%).

"Total belanja APBD lebih rendah dari tahun lalu dan mayoritas untuk pembayaran gaji pegawai, belanja barang kedua, belanja modal masih sangat kecil. Masih banyak belanja untuk pegawai daripada belanja yang langsung dinikmati rakyat," lanjut Sri Mulyani.

apbnSumber: Kementerian Keuangan

Minimnya penyerapan belanja APBD membuat dana daerah yang tersimpan di bank semakin 'gemuk'. Per akhir April 2021, jumlahnya mencapai Rp 194,54 triliun. Dana daerah yang ngendon di perbankan terus naik selama tiga bulan beruntun.

"Kondisi ini mengindikasikan bahwa pendapatan daerah, baik yang bersumber dari Transfer ke Daerah dan Dana Desa maupun sumber lainnya, belum digunakan secara optimal," kata Sri Mulyani.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Sentil Pemda: APBD Jangan Cuma Simpan di Bank!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular