
E-Warong, Program Warung 'Siluman' yang Disikat Risma

Jakarta, CNBC Indonesia - Program elektronik warung gotong-royong (e-Warong) kembali jadi sorotan setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini memutuskan untuk menghilangkan program ini. Alasannya karena harga bahan pangan yang dijual e-Warong lebih mahal ketimbang warung biasa.
Keputusan itu disampaikan Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini, dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI yang disiarkan langsung via Youtube DPR RI pada, Senin (24/5/2021).
"Saya juga mohon izin, pak, untuk e-warong itu akan saya hapus," ujar Risma.
Sebelum keputusan Risma ini, e-Warong memang sudah memicu kontroversi. Direktur Utama Bulog Budi Waseso pernah buka-bukaan soal program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang dulu bernama Raskin melalui fasilitas e-Warong. Pada 2019 lalu, Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, menuding ada e-Warong 'siluman'.
"Tambal ban bisa jadi e-Warong. Tambal ban dia bisa menyalurkan BPNT. Ada kios-kios nggak jelas, siluman, yang buka haya saat BPNT. Setelah itu nggak ada lagi. Ini ada mafia, supplier-nya mereka yang tahu. Ada kerja sama dengan supplier e-Warong, nanti kita buktikan, termasuk oknum dari Himbara," kata Buwas September 2019 lalu.
Kala itu, Menteri Sosial (Mensos) masih dipegang oleh Agus Gumiwang, juga sempat angkat suara soal adanya laporan dari Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) soal keberadaan warung-warung 'siluman' yang mendistribusikan beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Warung-warung 'siluman' ini menurut Buwas hanya buka saat ada penyaluran BPNT.
E-warong adalah agen bank, pedagang dan/atau pihak lain yang telah bekerja sama dengan Bank Penyalur dan ditentukan sebagai tempat pembelian bahan pangan oleh KPM, yaitu pasar tradisional, warung, toko. Nama-namanya antara lain e-Warong KUBE, Warung Desa, Rumah Pangan Kita (RPK), Agen Laku Pandai, Agen Layanan Keuangan Digital (LKD) yang menjual bahan pangan, atau usaha eceran lainnya.
"Saya intinya hanya 1 yang bisa saya sampaikan bahwa Kementerian Sosial mendukung segala upaya yang dilakukan siapapun itu termasuk Bulog, dalam rangka membantu perbaikan dan penyempurnaan program-program bansos yang ada di Kemensos termasuk BPNT," kata Agus Rabu, (25/9/19)
Ia bilang jika Buwas sudah menemukan adanya bukti ketidakwajaran atau penyimpangan di program BPNT, ia berharap Buwas melaporkan kepada polisi agar ditindaklanjuti.
"Tentunya bisa juga melaporkan pada kami agar kami bisa melakukan sanksi yang bisa kami ambil," katanya.
Agus mengaku sudah mengirim surat ke Dirut Bulog salah satunya mengusulkan agar dibentuk tim gabungan. Tim gabungan yang isinya dari Bulog dan Kemensos untuk menyelidiki soal dugaan penyimpangan program BPNT.
"Tim gabungan turun ke bawah untuk melakukan investigasi terhadap dugaan-dugaan dari penyimpangan yang ada, khususnya di program BPNT," kata Agus.
Setelah 2 tahun bergulir, akhirnya e-Warong yang sempat kontroversi ini tamat riwayatnya di tangan Risma.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article E-Warong Dianggap 'Siluman', Kini Disikat Risma