Dekat Kawah Misterius KRI Nanggala Ada Sumber Migas?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
21 May 2021 15:52
tambang minyak lepas pantail
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal selam KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan tenggelam pada Minggu, 25 April 2021 lalu setelah hilang kontak pada 21 April 2021, kini bagian kapal tersebut ditemukan tergeletak dekat dengan sebuah kawah di dasar laut di kedalaman 838 meter.

Kawah tersebut digambarkan berdiameter kurang lebih 38 meter dengan kedalaman 10-15 meter, setelah ditemukan oleh pasukan militer China dengan kapal China Tan Suo-2.

Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto memperkirakan bahwa kawah tersebut merupakan lokasi tenggelamnya badan tekan (pressure hull).

Pakar Geofisika dan Pengajar Teknik Kelautan Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Mahmud Musta'in sempat menduga bahwa menduga kawah misterius yang ditemukan berdekatan dengan lokasi karamnya kapal selam KRI Nanggala-402, karena aktivitas gunung berapi di sekitarnya.

Dia pun menduga penurunan muka tanah di dasar laut utara Bali bisa saja terjadi akibat adanya aktivitas pertambangan minyak dan gas bumi di sekitar sana.

"Di wilayah yang bawahnya banyak disedot minyak kemudian terjadi penurunan permukaan, itu bisa amblas. Itu jika disebabkan material oil dan gas [yang disedot]," ujarnya, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (19/05/2021).

Lantas, apakah benar di sekitar kawah tersebut ada kegiatan eksplorasi dan produksi migas? Apakah ada sumber migas di sekitar kawah tersebut?

Menjawab hal ini, Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Muhammad Burhannudinnur berpendapat, mengenai potensi hidrokarbon, secara regional memang masuk ke dalam cekungan sedimen penghasil migas.

Namun sejauh ini, imbuhnya, belum ada anjungan migas lepas pantai di sekitar area tersebut.

"Jika dihubungkan dengan aktivitas eksplorasi dan produksi migas (sumur bor migas lepas pantai), tidak ada informasi dan tidak ditemukan lokasi sumur/ anjungan lepas pantainya," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/05/2021).

Dia menduga, bila informasi terkait kawah tersebut berdiameter kurang lebih 38 meter dengan kedalaman 10-15 meter dan kawah tersebut merupakan lokasi tenggelamnya badan tekan (pressure hull) KRI Nanggala-402 itu benar, maka salah satu mekanisme pembentukan kawah di sekitar badan tekan Nanggala-402 dapat diduga karena beban badan kapan masuk ke lumpur sedimen yang tebal meninggalkan kawah.

"Analogi sederhana, menjatuhkan kelereng pada lumpur, kelereng akan masuk meninggalkan kawah di atasnya," ungkapnya.

Lalu jika komposisi batuannya keras, batuan beku, dan piroklastik, maka akan terkait dengan aktivitas vulkanik.

"Jika batuan sedimen, maka akan terkait dengan mud volcano di bawah permukaan atau aktivitas keluarnya gas bumi," paparnya.

Sebelumnya, Pasukan militer China yang dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan kapal selam KRI Nanggala-402 menemukan kawah dengan kedalaman 10-15 meter di dekat lokasi kapal yang tenggelam. Di kawah tersebut diduga sebagai lokasi tenggelamnya badan tekan kapal.

Selain itu, tiga bagian kapal lain yakni anjungan (bow section), haluan (sail section), serta buritan (stern section) sudah ditemukan tak jauh dari kawah tersebut.

Beberapa kapal China yang dikerahkan untuk membantu proses evakuasi ialah: PRC Navy Ship Ocean Tug Nantuo 195, PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao 863, serta kapal Penelitian Tan Suo 2 akademi ilmu pengetahuan China.

Dalam penggambaran yang dijabarkan disebutkan bahwa kawah tersebut berdiameter kurang lebih 38 meter dengan kedalaman 10-15 meter. Namun demikian, hingga saat ini isi kawah tersebut masih misterius.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Kata Ahli Geologi Soal Kawah Misterius KRI Nanggala

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular