Internasional

Israel-Hamas Gencatan Senjata, Biden Janji Ini ke Jalur Gaza

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 May 2021 09:10
President Joe Biden looks out from his window on Marine One as it approaches the South Lawn of the White House in Washington, Tuesday, March 23, 2021. Biden is returning from Columbus, Ohio. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: AP/Patrick Semansky

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza pasca Israel dan kelompok utama Palestina di jalur Gaza, Hamas, melakukan gencatan senjata.

"Saya percaya Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan terjamin dan menikmati kebebasan, kemakmuran dan demokrasi yang setara," kata Biden pada Kamis (20/5/2021), dikutip dari Reuters.

"Kami tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan untuk mengumpulkan dukungan internasional bagi orang-orang di Gaza dan dalam upaya rekonstruksi Gaza," kata Biden.

Biden mengatakan bantuan rekonstruksi untuk Gaza akan diberikan dalam kemitraan dengan Otoritas Palestina. Ini tidak akan diberikan melalui Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh AS.

Padahal otoritas Palestina, yang dijalankan oleh Presiden moderat Mahmoud Abbas, hanya mengatur sebagian dari Tepi Barat. Sementara Hamas memegang kekuasaan di Jalur Gaza.

Biden juga menggunakan pernyataannya untuk mempertahankan pendekatannya dalam menangani krisis. Langkah ini diambil setelah ia dikritik oleh anggota parlemen dari Partai Demokrat karena tidak berbicara lebih keras ke Israel.

Biden menjelaskan ia telah melakukan enam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, termasuk Abbas dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Mesir menjadi mediator antara Israel dan Hamas.

Sementara pembantu utamanya melakukan lusinan kontak dengan pejabat lain di Teluk. Bahkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan terbang ke Timur Tengah segera.

"Pemerintahan saya akan melanjutkan diplomasi kami yang tenang dan tanpa henti menuju tujuan itu. Saya yakin kami memiliki kesempatan sejati untuk membuat kemajuan dan saya berkomitmen untuk bekerja untuk itu," katanya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Biden Tiba-Tiba Ngaku 'I'm Sick' di Medsos, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular