Internasional

Penjualan Senjata Biden ke Israel Diblokir Partai Demokrat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 May 2021 10:38
The U.S. Capitol and stage are lit as the Sun begins to rise before events get underway before the 59th Presidential Inauguration at the U.S. Capitol in Washington, Wednesday, Jan. 20, 2021. (AP Photo/Patrick Semansky, Pool)
Foto: Gedung Kongres AS di Capitol AS di Washington. (AP Photo/Patrick Semansky, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat AS mengeluarkan putusan untuk memblokir penjualan senjata berpemandu presisi (amunisi pemandu rudal) senilai US$ 735 juta atau setara Rp 10,5 triliun (asumsi Rp 14.300/US$) ke Israel.

Putusan tersebut diambil sebagai tanggapan simbolis terhadap konflik antara Israel dan Hamas dari Palestina.

Perwakilan Alexandria Ocasio-Cortez, Mark Pocan dan Rashida Tlaib merupakan penggerak utama putusan tersebut, bersama dengan setidaknya ada enam orang anggota parlemen lain dari partai Demokrat yang berhaluan kiri.

Mereka termasuk di antara anggota parlemen yang menyerukan AS untuk menghentikan kekerasan, termasuk serangan udara Israel yang telah menewaskan puluhan warga sipil, kebanyakan dari mereka adalah warga Palestina di Jalur Gaza.

"Pada saat begitu banyak orang, termasuk Presiden Biden, mendukung gencatan senjata, kami seharusnya tidak mengirimkan persenjataan 'serangan langsung' kepada Perdana Menteri Netanyahu untuk memperpanjang kekerasan ini," kata Ocasio-Cortez dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Namun, putusan atau resolusi tersebut mungkin tidak akan berkembang lebih jauh di DPR karena ketua Nancy Pelosi mengontrol undang-undang mana yang akan dikeluarkan untuk pemungutan suara.

Sebelumnya Pemerintahan Presiden Joe Biden menyetujui potensi penjualan senjata Rp 10 triliun ke Israel awal tahun ini.

Kongres juga secara resmi diberitahu tentang penjualan komersial pada 5 Mei lalu. Ini dilakukan sebagai bagian dari proses peninjauan reguler sebelum melanjutkan perjanjian penjualan senjata asing utama. Penjualan tersebut pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.

Di bawah undang-undang AS, pemberitahuan resmi memberikan 15 hari bagi Kongres untuk menolak penjualan tersebut. Sebagai informasi, penjualan Joint Direct Attack Munitions (JDAM) yang dibuat oleh Boeing Co dianggap rutin pada saat itu, sebelum dimulainya konflik Palestina-Israel pekan lalu.

Baik Partai Republik dan Demokrat di Kongres umumnya menyatakan dukungan kuat untuk Israel. Negara itu telah menjadi penerima bantuan luar negeri AS terbesar sejak Perang Dunia Kedua. AS saat ini memberikan bantuan militer kepada Israel sekitar US$ 3,8 miliar setahun.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Terbang ke AS Pagi Ini, Temui Biden Hingga CEO Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular