
Dunia Berebut, Negara Ini Bakar 17 Ribu Vaksin AstraZeneca!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Malawi pada Rabu (19/5/2021) memutuskan untuk menghancurkan sekitar hampir 17 ribu dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca yang telah kedaluwarsa pada pertengahan April lalu. Langkah ini sungguh ironi di tengah banyak negara berebut mendapatkan vaksin Covid-19.
"Batch yang telah kedaluwarsa (telah) ditarik dari sistem kami dan telah dihancurkan," kata Menteri Kesehatan Malawi Kumbize Kandodo di Rumah Sakit Pusat Kamuzu di ibu kota Lilongwe dikutip AFP, Rabu (19/5).
Kandodo menuding tak terpakainya vaksin AstraZeneca sampai kedaluarsa karena dipicu oleh sebuah propaganda yang menimbulkan keengganan masyarakat untuk divaksin Covid-19.
"Kami mencoba meyakinkan warga Malawi dan memberi mereka keyakinan, tetapi berakhir dengan 16.910 dosis AstraZeneca yang tidak dapat digunakan, dibakar dalam upacara singkat di rumah sakit," katanya.
Sejak Malawi meluncurkan program vaksinasi pada Maret 2021, negara di Selatan Afrika ini telah menginokulasi 300 ribu orang dari targetnya untuk mencapai 60% penduduk, yakni 11 juta, pada akhir tahun 2021.
"Kami tidak ingin kehilangan vaksin apa pun karena kami memiliki banyak orang untuk divaksinasi tetapi ... kami harus menghapus semua obat kadaluwarsa dari sistem," kata Kandodo.
Sementara itu vaksin AstraZeneca sendiri telah mendapatkan banyak penolakan dari beberapa negara di dunia. Austria minggu ini menjadi negara Eropa yang ketiga membatalkan vaksin buatan perusahaan Inggris itu. Setelah sebelumnya Norwegia dan Denmark membatalkan vaksin karena kasus pembekuan darah parah yang jarang terjadi pada orang yang menerima suntikan.
Di Indonesia sendiri ada sejumlah vaksin AstraZeneca yang disetop penggunaan. Hal ini karena ditemukan dua kematian di DKI Jakarta pada penerima vaksin asal Inggris, khusus untuk AstraZeneca Batch CTMAV547 saja.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Reaksi Terbaru WHO Soal Kontroversi Vaksin Astrazeneca