Ini Jeroan Holding BUMN Pangan Bentukan Erick Thohir

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
19 May 2021 14:50
Pembentukan Panitia Antar Kementerian tentang Penggabungan BUMN Pangan. (Dok. RNI)
Foto: Pembentukan Panitia Antar Kementerian tentang Penggabungan BUMN Pangan. (Dok. RNI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang menyiapkan Holding BUMN pangan, ditarget pada kuartal III-2021 sudah terealisasi. Dalam holding itu nanti ada beberapa perusahaan BUMN masuk dalam wadah holding.

Panitia pembentukan Holding BUMN panganan juga tengah menyusun Peraturan pemerintah penggabungan BUMN. Beberapa perusahaan yang akan digabungkan mulai dari PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) ke Perusahaan Perikanan Indonesia (Perindo).

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi menjelaskan ada enam perusahaan BUMN pangan yang akan dimerger menjadi tiga perusahaan. PT RNI sendiri nanti akan menjadi induk pada Holding BUMN pangan.

"Bidang PT Pertani dengan SHS bisnisnya benih dan beras, kemudian satu lagi Perindo dengan Perinus, BGR dengan PT PPI. Sementara PT Garam dan PT Berdikari sendiri tidak merger, jadi hanya enam perusahaan jadi tiga," jelasnya, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (19/5/2021).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pembentukan holding BUMN pangan untuk membuat rencana bisnis lebih terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Perusahaan ini juga akan mendivestasikan bisnis-bisnis yang saat ini berada di luar bisnis intinya. Hal ini dilakukan setelah dilakukan merger dan akuisisi untuk perusahaan yang disebutkan.

Beberapa rencana yang akan dilakukan seperti pemenuhan lahan tanam, perluasan lahan air sehingga area penangkapan ikan menjadi luas, selain itu juga perluasan area garam. Rencana besar lainnya mentransformasikan Perum Bulog menjadi Badan Pangan Nasional.

Dengan terbentuknya holding ini, diharapkan BUMN ini menjadi penyedia solusi terintegrasi untuk petani, peternak dan nelayan dengan mengimplementasikan otomatisasi produksi.

"Tujuannya akhirnya adalah terciptanya sistem supply chain yang diharapkan akan menjadi terhubung, mulai komoditas pertanian hingga harga konsumen di akhir tetap terjaga," jelasnya. (30/11/2020).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wamen Tiko 'Blusukan' Cek Proyek Depo LRT Jabodebek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular