Konflik Israel vs Palestina

Tolong Pak Jokowi, Surat 'Perih' Warga Gaza Minta Bantuan RI

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
19 May 2021 11:55
Pernyataan Presiden Jokowi terkait Status Pegawai KPK, Istana Merdeka, 17 Mei 2021. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Pernyataan Presiden Jokowi terkait Status Pegawai KPK, Istana Merdeka, 17 Mei 2021. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Hamas, otoritas yang mengatur wilayah Gaza Palestina, Ismail Haniyeh mengirimkan surat resmi ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Surat itu dikirim Selasa (18/5/2021), di tengah semakin panasnya situasi perang antara Palestina dan Israel di Jalur Gaza.

Dalam surat tersebut Haniyeh menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimana Israel, kata dia, telah melakukan banyak aksi terorisme, agresi dan pembantaian terhadap anak-anak, perempuan, dan laki-laki Palestina dengan mengepung Gaza lebih dari 15 tahun.

Ia juga menuturkan bagaimana serangan brutal terjadi sejak pendudukan dilakukan tahun 1948. Baik di Yerusalem hingga Masjid Al Aqsa.

Dalam surat itu, ia pun menjelaskan beberapa poin penting mengenai empat rentetan kejadian sehubungan dengan serangan militer Israel ke wilayah itu sepekan ini. Kronologis bermula dari pengusiran 28 keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah yang dilakukan Israel untuk perluasan pemukiman Yahudi

"Pendudukan (Israel) meningkatkan strategi mengendalikan kota Yerusalem yang diduduki, menilai dan mengubah karakter demografinya, dengan mengeluarkan keputusannya yang tidak adil. (Israel) mengusir paksa 28 keluarga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah, sebagai awal untuk membangun lingkungan Yahudi," tulis Haniyeh sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Rabu (19/5/2021).

Selanjutnya ia menguraikan rencana Israel yang menutup Masjid Al-Aqsa yang merupakan tempat suci umat Islam. Israel telah meningkatkan rencananya untuk pembagian ruang dan waktu di Masjid Al-Aqsa.

"Israel menutup tangga utama di Bab Al-Amud, salah satu gerbang utama Masjid Al-Aqsa mencegah kedatangan jamaah dan menyangkal pelaksanaan ritual dan doa mereka," katanya lagi.

Hal ini memancing kemarahan umat Islam yang notabenenya sedang melaksanakan ibadah bulan suci Ramadan. Kemarahan warga ini dibalas oleh serbuan polisi Israel yang masuk hingga ke dalam masjid itu. Ini menyebabkan sedikitnya 600 warga Palestina yang terluka dalam serbuan itu.

Di kesempatan yang sama, ia pun meminta Jokowi untuk menolong Palestina, terutama Gaza. Ia ingin Jokowi memobilisasi Arab dan Islam untuk menentang pendudukan Israel.

"Kami meminta Anda untuk bertindak segera, dan untuk memobilisasi Arab, Islam dan internasional," tegasnya. 

Halaman 2>>

Dalam surat yang sama, ia juga menulis tiga permohonan ke Jokowi untuk bergerak bersama pemimpin Muslim lain. Yakni:

1. Akhiri agresi dan teror yang dilakukan oleh pendudukan Israel melawan Jalur Gaza yang terkepung.

2. Akhiri semua pelanggaran di Yerusalem yang diduduki,  termasuk skema pemukiman Yahudi, pengusiran paksa dan diskriminasi rasial, serta mencabut semua keputusan yang menargetkan sejumlah lingkungan warga Palestina terutama Sheikh Jarra.

3. Jauhkan Israel dari Masjid Al-Aqsa dan izinkan warga berdoa dengan bebas.

Sebelumnya Indonesia, Malaysia dan Brunei sempat menyatakan pernyataan bersama atas apa yang terjadi di wilayah itu. Presiden Jokowi, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin hingga Sultan Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah mengecam agresi Israel di Palestina.

"Kami mengutuk dalam istilah terkuat dan agresi terang-terangan yang berulang kali dilakukan oleh Israel, yang bertanggung jawab atas warga sipil di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina, khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, yang telah membunuh, melukai, dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, termasuk wanita dan anak-anak," tulis pernyataan itu.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular