Harga Nikel-Tembaga Membubung, Pengusaha Tak Genjot Produksi

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
19 May 2021 12:40
nikel
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Momen kenaikan harga semestinya bisa dimanfaatkan perusahaan untuk berinvestasi di proyek hilirisasi, seperti smelter untuk komoditas mineral, sejalan dengan program hilirisasi pemerintah. Namun nyatanya, hal ini tak langsung dilakukan pengusaha, kenapa?

Saat ditanya apakah ini waktu yang tepat untuk berinvestasi di sisi hilir di tengah kenaikan harga, Djoko mengatakan, ini tidak bisa serta merta dilakukan. Dia beralasan, adanya pendemi Covid-19 sejak 2020 lalu, banyak pengeluaran terkait dengan protokol kesehatan di lapangan.

"Belum dapat diprediksi, sehubungan dengan pandemic Covid-19 banyak pengeluaran untuk protokol kesehatan operasi di lapangan untuk tahun 2020, rata-rata ekstra berkisar 40 million, ini kesempatan untuk menutupi pengeluaran tersebut," paparnya.

Memang, naiknya harga komoditas tambang menjadi kesempatan bagi RI untuk mendapatkan cuan besar-besaran di sektor tambang. Bagaimana tidak, ratusan juta ton batu bara, jutaan logam nikel, ratusan ribu ton katoda tembaga dan puluhan ton emas ditargetkan diproduksi setiap tahunnya. Bahkan, kebanyakan komoditas tambang tersebut masih diekspor.

Tahun ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batu bara mencapai Rp 39,01 triliun, naik tipis dari realisasi penerimaan negara pada 2020 yang sebesar Rp 34,65 triliun.

Dengan terus membubungnya harga hampir di semua komoditas tambang, baik batu bara, emas, nikel, dan tembaga membuat realisasi penerimaan negara hingga awal Mei ini tercatat sudah mencapai separuh dari target, tepatnya Rp 19,15 triliun atau 48,97% dari target satu tahun ini.

Namun, untuk jangka panjang, keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saat ini lebih baik jika dioptimalkan untuk berinvestasi hilirisasi, sehingga ketika harga komoditas semakin membubung, nilai tambah dari produk tambang yang dijual juga semakin berlipat-lipat dan tentunya akan memiliki efek berganda bagi perekonomian sekitar tambang dan nasional.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular