
Sang Kritikus Orde Baru Itu Akhirnya Tutup Usia

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Kabar duka menyelimuti Indonesia pada pagi ini. Tokoh publik Wimar Witoelar meninggal dunia. Wimar yang dikenal tajam dalam beropini juga hangat dalam membawakan acara meninggalkan banyak cerita.
Wimar Witoelar dilahirkan pada 14 Juli 1945 di Padalarang, Jawa Barat. Dia adalah bungsu dari lima bersaudara. Wimar Witoelar pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar MBA dari George Washington University di Washington, AS. Ia juga sempat menjadi dosen di ITB pada 1975-1981.
Sejak masih mahasiswa Wimar Witoelar sudah dikenal sebagai sosok yang mandiri dan vokal. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Presidium KAMI Komisariat ITB Bandung berbarengan Adi Sasono dari HMI. Wimar Witoelar kemudian dikenal secara luas oleh publik berkat acara bincang-bincang di televisi bernama 'Perspektif' (1994). Acara tersebut kemudian dilarang mengudara oleh pemerintahan Presiden Suharto.
Tak lama kemudian Wimar Witoelar muncul kembali dalam acara bincang-bincang hiburan bernama 'Selayang Pandang' (1997-2000) di mana ia memenangkan tiga penghargaan televisi nasional berturut-turut, satu sebagai runner-up dan dua kali sebagai Pembawa Acara Talk Show Pria Paling Populer. Wimar Witoelar dikenal sebagai pembawa acara yang punya ciri khas, yakni selalu memberikan sentuhan tajam dalam memberikan perspektif tentang beragam topik. Namun, di sisi lain dia juga dikenal sebagai sosok yang jenaka.
Wimar Witoelar kemudian juga dikenal sebagai aktivis politik selama tahun-tahun terakhir Soeharto. Setelah Soeharto lengser, Wimar Witoelar direkrut sebagai Kepala Juru Bicara Presiden untuk Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Usai tak menjabat lagi sebagai Jubir Presiden, Wimar Witoelar bergerak penuh di sektor swasta. Ia masih memegang posisi sebagai Adjunct Professor dalam Jurnalisme dan Hubungan Masyarakat dari Deakin University di Melbourne, Australia.
Rangkaian acara televisinya setelah tak menjadi Jubir adalah Wimar's World, Gubernur Kita, Perspektif Wimar, Wimar Live hingga Talk Indonesia yang berbahasa Inggris.
Wimar juga telah menulis banyak artikel dan sering dikutip dalam Time, Newsweek, The International Herald Tribune, The New York Times, Wall Street Journal, The Washington Post, The Straits Times, Sydney Morning Herald dan Australian Financial Review.
Kini Jubir Presiden sekaligus pembawa acara kondang itu telah pergi. Wimar meninggal dunia usai menjalani perawatan di ICU, RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Barusan saja Pak Wimar meninggal dunia dengan tenang sekitar pukul 09.00 WIB," kata Managing Director Intermatrix Communications, Erna Indriana.
Wimar Witoelar didiagnosa menderita sepsis. Erna meminta publik memaafkan kesalahan Wimar. "Mohon dimaafkan kesalahannya dan terima kasih untuk semua doanya," pinta Erna.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Duka, Wimar Witoelar Meninggal Dunia
