
Ada Stok 1,5 Juta Ton, Bos Bulog Pastikan RI Tak Impor Beras!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua bulan lalu, Pemerintah sempat berencana untuk mengimpor beras 1 juta ton karena khawatir stok di dalam negeri tidak cukup. Namun, Perum Bulog memastikan bahwa cadangan beras masih banyak, bahkan mencukupi hingga akhir tahun ini.
"Bulog punya stok beras yang sudah mendekati 1,5 juta ton untuk bulan ini. Kita masih mungkin serap sampai Juni dan akan tetap bertambah," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi IV DPR RI, Selasa (18/5/21).
Hingga kemarin, 17 Mei 2021, total stok beras di gudang Bulog mencapai 1,39 juta ton, yang terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1,37 juta ton serta beras komersial 17,3 ribu ton. Adapun ketetapan pemerintah mewajibkan Bulog memiliki stok CBP antara 1-1,5 juta ton, artinya masih dalam batas aman.
"Kita bisa jamin sampai akhir tahun ini kemungkinan Bulog tidak akan impor karena kebutuhan CBP sudah terpenuhi," kata Buwas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menegaskan pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga akhir tahun. Ia menegaskan pemerintah pada dasarnya tak senang dengan impor beras.
"Insya Allah nanti sampe akhir tahun, kalau kita tahan produksinya bagus, berarti juga tidak akan impor," katanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, impor beras yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini adalah rencana yang dilakukan Pemerintah. Ia mengakui sebelumnya ada rencana impor beras yang diajukan dan telah disetujui.
Namun, ia menekankan ada sejumlah faktor yang dipertimbangkan Pemerintah sebelum melakukan impor beras seperti cuaca. Tujuannya adalah demi mengamankan cadangan pangan.
"Tapi karena hitung-hitungan, banyak yang kena banjir, pandemi, kadang memang hitung-hitungan kalkulasi, waduh ini kurang, sehingga perlu tambahan untuk cadangan," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bulog Lapor ke Jokowi Beras Impor Rusak Tak Terpakai!