
Awas! Marina Bay Sands Berpotensi Jadi Klaster Baru Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia - Resor dan kasino terkemuka di Singapura, Marina Bay Sands, dikabarkan berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di negara itu. Bahkan kasus yang ditemukan terkait lokasi itu mengandung varian B.1617 dari India, yang terkenal "ganas" dan cepat menular.
Dikutip Channel News Asia, kasus bermula saat seorang pria berkewarganegaraan Malaysia berusia 36 tahun bekerja di kasino. Dari pria tersebut, seorang penduduk Singapura yang juga warga Malaysia berusia 34 tahun di lingkungan yang sama, terinfeksi.
Ia disebut demam sejak 12 Mei dan sempat mengunjungi klinik pada 15 Mei. Di sana ia melakukan tes antigen dan positif. Ia lalu diisolasi dan dilakukan uji polymerase chain reaction (PCR) pada 16 Mei. Hasilnya, ia positif terinfeksi Covid-19 dan terindikasi varian B.1.617.
Sementara itu kasus corona dari klaster Terminal 3 Bandara Changi, terus bertambah. Kemarin ada empat kasus baru, yang membuat total jumlah positif menjadi 78 kasus.
Ini adalah klaster aktif terbesar di Singapura. Tiga dari total kasus baru sudah dikarantina. Semuanya merupakan kontak rumah tangga dari kasus yang dikonfirmasi sebelumnya. Ketiganya terdiri dari WNI 37 tahun (pekerja rumah tangga), perempuan warga Singapura berusia 63 tahun dan seorang warga berusia delapan tahun.
Singapura membagi tiga pengelompokan kasus corona di negaranya. Pertama kasus lokal, lalu asrama migran dan kasus impor.
Hingga Senin (17/5/2021), mengutip Worldometers, ada total 28 kasus baru di Singapura. Sebanyak 21 kasus merupakan transmisi lokal. Sepanjang pandemi terjadi Singapura telah melaporkan total 61.613 kasus Covid-19 dan 31 kematian akibat penyakit tersebut.
Sejak 16 Mei 2021, Singapura menerapkan sejumlah aturan pembatasan pergerakan baru untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Aturan tersebut berlaku mulai hingga 13 Juni mendatang.
Masyarakat diminta bekerja dari rumah. Selain itu warga diminta mengurangi tamu maksimal dua pengunjung berbeda per harinya, menutup sekolah offline, dan meniadakan dine in di restoran.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Karantina 1.200 Orang, Singapura Laporkan 40 Kasus Baru Covid
