Pengusaha Ini Berdoa Kasus Corona Pasca Lebaran Tak 'Meledak!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 May 2021 12:35
Pengemudi ambulan berpakaian hazmat atau alat pelindung diri (APD) yag membawa pasien orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin, Karawaci, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kebupaten Tangerang, Senin (28/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) 

Seminggu beroperasi, satu gedung di Hotel Yasmin, Karawaci, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang yang dijadikan tempat isolasi atau rumah singgah untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) virus corona atau Covid-19 Kabupaten Tangerang penuh. 

Pantauan CNBC Indonesia, dalam sehari ada 30 lebih pasien (OTG) yang datang untuk diberikan perawatan. 

Penanggung jawab medis rumah inggah OTG Covid-19 Kabupaten Tangerang, Muchlis menjelaskan, "Hotel Yasmin yang digunakan untuk hotel singgah OTG Covid-19 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memiliki dua gedung, dimana satu gedungnya sudah penuh untuk merawat pasien OTG Covid-19". 

Tambahnya "Hingga saat ini, sudah ada 126 pasien OTG Covid-19 asal Kabupaten Tangerang yang dirawat di hotel singgah dan memenuhi satu gedung,” kata Muchlis, Senin (28/9/2020).

Menurut Muchlis, Pemkab Tangerang saat ini sedang mempersiapkan gedung kedua di Hotel Yasmin untuk dijadikan rumah singgah pasien Covid-19. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya pasien OTG Covid-19 di Kabupaten Tangerang.  

Dengan kondisi pasien OTG seprti saat ini pihak hotel berencana untuk menambah kamar perawatan yang mulanya dipakai 120 kamar menjadi menjadi 240 kamar.

Pihak hotel sudah berkordinasi kepada klayen hotel Yasmin untuk tidak diisi oleh pengunjung untuk menginap. Khawatir akan terjadi penularan meskipun pihak hotel sudah beberikan batasan zona hijau.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pelayanan Pasien OTG di Hotel Yasmin (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha hotel menaruh harapan pasca lebaran peningkatan permintaan kamar justru berpotensi naik. Hal ini bisa terjadi asalkan kasus covid-19 usai lebaran tak naik signifikan sehingga ada pelonggaran aktivitas.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Timur (PHRI Jatim) Dwi Cahyono mengatakan bahwa waktu setelah lebaran menjadi momentum paling realistis untuk mendapatkan pemesanan kamar. Namun, itu pun harus melihat angka tren kasus terkonfirmasi Covid-19 beberapa hari ke depan.

"Kita sedang menunggu dua minggu setelah lebaran. Kalau dua minggu setelah lebaran angka covid-19 di seluruh Indonesia naiknya dikit, kita bisa berharap (pelonggaran), soalnya orang akan datang setelah tanggal 17 Mei ini. Nggak bersama-sama mudik itu, tapi setelah tanggal 17 akan memutuskan untuk perjalanan," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/5/21).

Pada 17 Mei menjadi hari terakhir larangan mudik, namun setelahnya tetap ada beberapa pengetatan jika akan bepergian antarkota, salah satunya surat bebas Covid-19.

Meski demikian, dalam waktu dua pekan ke depan hawa libur lebaran bisa jadi masih terasa. Dwi memperkirakan momen tersebut bisa digunakan oleh sebagian karyawan dengan memanfaatkan seperti jatah cutinya. Namun, lagi-lagi itu pun bergantung pada tren angka Covid-19 sepekan setelah lebaran.

"Belajar dari kemarin, dua minggu setelah lebaran tahu angka covid-19 landai atau meningkat tajam. Kalau meningkat sekali, kita nggak bisa berharap banyak, akan ada PSBB (PPKM) lagi, pembatasan, ya udah akan terus nunggu lagi. Biasanya yang betul-betul momentum dan tahun baru dan libur sekolah, tapi itu pun nggak bisa (diharapkan)," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular