Varian Corona India 'Ngamuk', Singapura Tutup Sekolah!

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
17 May 2021 18:30
People are dwarfed against the financial skyline as they take photos of the Merlion statue along the Marina Bay area in Singapore, Tuesday, June 30, 2020. (AP Photo/Yong Teck Lim)
Foto: Singapura (AP/Yong Teck Lim)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura memutuskan untuk mengambil beberapa langkah-langkah penguncian baru dalam menanggapi gelombang pandemi Covid-19 yang semakin meluas.

Dikutip AFP, Senin (17/5) pihak berwenang mengatakan Minggu (16/5/2021) bahwa sekolah dasar dan menengah serta perguruan tinggi akan beralih ke pembelajaran berbasis rumah mulai Rabu (19/5/2021) hingga akhir masa sekolah pada 28 Mei 2021. Pembatasan ini dilakukan setelah beberapa kasus ditemukan berhubungan dengan lembaga pendidikan.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, mengutip percakapannya dengan direktur pelayanan medis kementerian Kenneth Mak, dengan mengatakan bahwa jenis B.1617, yang pertama kali terdeteksi di India, "tampaknya lebih mempengaruhi anak-anak".

Hal ini juga diamini Menteri Pendidikan Chan Chun Sing yang mengambil langkah-langkah preventif dalam mencegah infeksi varian baru itu.

"Beberapa dari mutasi ini jauh lebih ganas dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil," kata Chan.

"Ini adalah masalah yang menjadi perhatian kami semua," tambahnya, seraya menambahkan bahwa tidak ada anak yang terinfeksi yang sakit parah.

Saat ini sendiri dikabarkan bahwa pemerintah sedang mencoba untuk memvaksinasi anak-anak yang berusia 16 tahun ke bawah.

Kebijakan penutupan sekolah ini merupakan lanjutan dari pembatasan mobilitas masyarakat yang telah dicanangkan pemerintah sebelumnya.

Selain langkah penguncian, Singapura juga membatalkan travel bubble yang akan dilakukan negara kota itu dengan Hong Kong.

Seorang juru bicara pemerintah Hong Kong mengatakan bahwa "mengingat situasi epidemi Covid-19 baru-baru ini di Singapura, kedua pemerintah telah memutuskan untuk menunda kebijakan tersebut."

Pada Senin, Singapura melaporkan 21 infeksi transmisi lokal baru. Secara keseluruhan, negara pusat finansial Asia itu melaporkan lebih dari 61.000 kasus sejauh ini dan 31 kematian sejak dimulainya pandemi.

Pada awal Mei 2021, Singapura menemukan varian "ganas" India di antara kasus penularan lokal di negara itu. Varian B.1.617 tersebut mengandung mutan ganda.

Varian ini diklarifikasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai "varian of interest" pekan lalu. Artinya, secara umum didefinisikan sebagai strain mutasi yang lebih menular, mematikan dan kebal terhadap vaksin serta perawatan medis.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Tarik Kecap-Saus ABC Buatan RI, Begini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular