'Berdarah-Darah' Pizza Hut Pangkas Ratusan Pekerja

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
17 May 2021 17:00
Karyawan PHD berjualam pizza di pinggir jalan di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatam, Jumat (18/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))
Foto: Karyawan PHD berjualam pizza di pinggir jalan di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatam, Jumat (18/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis restoran pada tahun lalu cukup tertekan berat karena pandemi Covid-19. Salah satunya resto Pizza hut, yang sempat fenomenal menjual pizza di pinggir jalan di tengah pembatasan sosial yang ketat di 2020.

Hasilnya, secara keuangan, Pizza Hut di Indonesia yang dikelola PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) menanggung kerugian. Di sisi lain, jumlah pekerja mereka mengalami penyusutan, terutama pekerja tetap.

Berdasarkan laporan keuangan terbaru perseroan, pada 31 Desember 2020 dan 2019, perusahaan memiliki masing-masing sejumlah 5.787 dan 6.560 karyawan tetap (tidak diaudit). Artinya ada pengurangan pekerja sekitar 773 pekerja tetap dalam periode setahun.

Namun, justru jumlah pekerja yang berkurang ini berkebalikan dengan jumlah gerai. Pada tahun lalu justru ada penambahan gerai sebanyak 4 gerai di seluruh Indonesia.

Perusahaan yang berkedudukan di Gedung Graha Mustika Ratu, Lantai 8, Jakarta ini hingga 31 Desember 2020 dan 2019, mengoperasikan masing-masing 520 dan 516 gerai "Pizza Hut" di Jakarta dan kota lain di Indonesia.

Corporate Secretary PT Sarimelati Kencana Tbk Kurniadi Sulistyomo saat dimintai penjelasan ihwal ini belum merespons.

Pizza Hut pada 2020 mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 93,51 miliar di tahun lalu, padahal pada 2019 sempat mencetak laba bersih sebesar Rp 200,02 miliar.

Penjualan neto perseroan sebesar Rp3,46 triliun di tahun lalu, atau merosot 13,25% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,99 triliun.

Kerugian ini membuat PZZA mencatatkan rugi per saham dasar menjadi Rp 31,08 dari tahun sebelumnya yakni laba per saham Rp 66,19/saham.

PZZA mencatatkan adanya penurunan beban pokok penjualan di tahun 2020 menjadi Rp 1,20 triliun dari periode yang sama tahun 2019 yakni Rp1,30 triliun. Sementara itu, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 209,43 miliar dari sebelumnya Rp 197,13 miliar, beban operasi lainnya juga naik menjadi Rp 25,87 miliar dari sebelumnya Rp 10,31 miliar.

Adapun penjualan PZZA terdiri atas makanan, minuman dan potongan penjualan. Lini bisnis makanan menyumbang porsi penjualan tertinggi sebesar Rp 3,29 triliun atau turun dari sebelumnya Rp 3,57 triliun.

Lini bisnis minuman mencapai Rp 181,44 miliar, juga turun dari tahun sebelumnya Rp 426,35 miliar. Sementara itu, potongan penjualan tercatat Rp10,10 miliar atau terkoreksi dari sebelumnya Rp 11,17 miliar.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menolak 'Berdarah-Darah', Pizza Hut Nekat Bangun Gerai Baru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular