Ojol Langka Saat Libur Lebaran, Senin Bakal Normal Lagi?

Muhammad Gibran, CNBC Indonesia
15 May 2021 11:30
Driver Ojek online menunggu penumpang di kawasan Stasiun Pal Merah Jakarta, Selasa (10/3). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan kenaikan tarif ojol. kenaikan tarif mulai 16 Maret 2020 berkisar antara Rp 150 hingga Rp 250 per kilometer (km). Kenaikan ini disambut baik oleh driver Gojek, Haryanto 35 tahun saat ditemui di pangkalan gojek Stasiun Pal Merah mengatakan "ya disambut baik si mas, karena setiap driver juga dari kemarin-kemarin ingin tarif naik". sebelumnya Haryanto belum mengetahui adanya kenaikan tarif ojek. Kenaikan tarif ojek online hanya akan dirasakan pengguna di Zona II, yakni Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Sementara Zona I dan Zona III tarifnya tetap. Untuk tarif batas bawah yang sebelumnya Rp 2.000/km akan naik menjadi Rp 2.250/km atau naik Rp 250/km. Untuk tarif batas atas naik dari Rp 2.500/km menjadi Rp 2.650/km. Artinya kenaikan Rp 150/km. Adapun tarif minimal untuk 4 km pertama juga naik dari Rp 8.000 hingga Rp 10.000 menjadi Rp 9.000 hingga Rp 10.500. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ojek online (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono angkat suara perihal kelangkaan pengemudi ojek online (ojol) saat masa libur lebaran.

Dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Sabtu (15/5/2021), Igun menjelaskan alasan di balik kesulitan masyarakat mendapatkan pengemudi ojol untuk motor, mobil, hingga pengantaran makanan berkaitan dengan bonus.

"Banyak keluhan dari pengemudi ojol, bonusnya berkurang," katanya. Menurut Igun, sebelum pandemi Covid-19, bonus pengemudi ojol tergolong memadai. Bonus itu bergantung kepada performa dan tingkat kerajinan.

"Nah sekarang sudah rajin pun bonus yang diterima sedikit. Jadi menurut temen-temen pengemudi lebih baik kumpul sama keluarga aja saat lebaran," ujar Igun.



Namun demikian, dia menjelaskan, jika dibandingkan dengan lebaran tahun lalu atau pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, jumlah orderan di tahun ini diperkirakan meningkat 50%. Akan tetapi, karena tidak seimbang antara permintaan pengemudi ojol dengan jumlah driver yang beroperasi berakibat pada kesulitan masyarakat mendapatkan layanan.

Lebih lanjut, Igun meyakini situasi ini akan mulai berangsur normal pada, Senin (17/5/2021). Pada hari itu aktivitas warga mulai normal ditandai dengan kembali bekerjanya sebagian masyarakat setelah masa libur lebaran.

Sampai berita ini ditulis, CNBC Indonesia sudah menghubungi manajemen Grab Indonesia maupun Gojek Indonesia. Namun, belum ada respons yang diberikan terkait fenomena tersebut.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KPPU Denda Gojek Rp 3,3 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular