
Harga Daging Sapi Tembus Rp150 Ribu, Pedagang Komentar Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga pangan jelang Lebaran jadi masalah tahunan. Namun, pedagang di pasar menganggap masalah ini erat kaitannya dengan 'permainan' stok dan tentu juga permintaan. Namun, pedagang pasar mengklaim bukan sebagai pelakunya.
"Kalau terjadi pengurangan di pasar ini, kurangnya dari pemilik barang-barang besar, bukan pedagang pasar," kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (11/5/21).
"Jika terjadi kelangkaan barang, yang main adalah yang sudah bisa dibaca," lanjutnya.
Ngadiran menyebut tidak banyak kelangkaan komoditas. Namun Pemerintah tetap harus memastikan harganya tidak bergejolak, apalagi waktu lebaran sudah dekat mepet, hanya tersisa dua hari ke depan.
Namun, indikasi kenaikan harga tetap terlihat. Misalnya harga daging sapi yang kini sudah mencapai Rp 150 ribu/Kg di wilayah DKI Jakarta berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Padahal beberapa hari sebelumya di bawah itu, yakni di kisaran Rp 146.650.
"Yang lebih dari Rp 100 ribu/Kg itu daging segar. Nah daging segar ini tergantung pemilik sapi yang mau dipotong. Jadi gimana upaya Pemerintah ke depan dalam rangka saling menjaga, silakan peternak cari untung wajar, tapi ada kendali atau kontrol agar peternak tetap untung dan pengecer nggak disalah-salahkan dan masyarakat bisa beli dengan harga terjangkau," sebut Ngadiran.
Satgas Pangan dan Pemerintah yang memiliki wewenang bisa mengontrol itu, dalam hal ini Kementerian Perdagangan.
"Saya yakin bisa dikendalikan walau sekarang belum terjaga sekali, tapi ke depan bisa. Tinggal kesadaran agar jangan ambil aji mumpung," ujarnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Biang Kerok Harga Daging Sapi Makin 'Ganas' di 2021